Mallanca, Tradisi Adu Betis sebagai Simbol Syukur Masyarakat Sulawesi Selatan
Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisi yang dimiliki oleh tiap daerah, salah satunya adalah mallanca atau tradisi adu betis dari Sulawesi Selatan. --
KORANRB.ID - Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisi yang dimiliki oleh tiap daerah, salah satunya adalah mallanca atau tradisi adu betis dari Sulawesi Selatan.
Ritual unik ini kerap dilakukan untuk menandai berakhirnya masa panen, terutama oleh masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja.
Bagi masyarakat setempat, mallanca bukan sekadar permainan fisik, tetapi juga perayaan kebersamaan, kegembiraan, dan ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil bumi.
Sebelum memulai prosesi mallanca, masyarakat akan mengadakan acara makan besar.
BACA JUGA:7 Fakta Unik Lampu Petromax yang Jarang Diketahui, Ternyata Asalnya Bukan dari Jepang
Momen ini menjadi ajang berkumpul keluarga dan kerabat, sekaligus menyatukan masyarakat dalam suasana penuh sukacita.
Hidangan khas daerah pun tersaji, mencerminkan kekayaan kuliner Sulawesi Selatan yang dikenal kaya rempah dan cita rasa.
Ritual makan bersama ini memiliki makna sosial yang kuat bahwa rezeki harus dinikmati secara kolektif, bukan individual.
Setelah perayaan makan bersama selesai, masyarakat akan membagi peserta mallanca ke dalam dua tim, masing-masing terdiri dari dua orang.
Kedua tim ini akan saling bertarung menggunakan kaki, khususnya betis, sebagai senjata utama.
BACA JUGA:Bengkulu Pemilik Bunga Terbesar di Dunia, Keajaiban Alam yang Mendunia
Tujuannya untuk memastikan diri tetap berdiri tegak tanpa terjatuh ketika betis mereka dihantam oleh lawan.
Mallanca bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga keseimbangan, strategi, dan ketahanan tubuh.
Uniknya, permainan ini dilakukan dalam sebuah lingkaran besar yang menjadi arena pertarungan.