11.101 Warga Bengkulu Utara Bukan Lagi Penerima Bansos dan BPJS Gratis

IST/Rakyat Bengkulu Kadis Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajad --

ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Sebanyak 11.101 warga yang sebelumnya masuk Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS) sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan bantuan sosial (bansos), telah dicoret. Artinya warga sejumlah tersebut, tahun ini bukan lagi penerima bansos maupun BPJS Kesehatan gratis. 

Kadis Sosial Bengkulu Utara BU, Agus Sudrajad, SKM menerangkan, warga yang dicoret atau dikeluarkan dari Data Terpadu Kementerian Sosial, umumnya karena mundur secara mandiri. Itu lantaran menyadari kondisi ekonominya sudah jauh meningkat, tak layak lagi menerima program sosial dari Kementerian Sosial.

Selain itu ada yang coret berdasarkan musyawarah desa, dan dilaporkan untuk tak dimasukkan lagi ke dalam DTKS, diganti dengan warga lainnya yang lebih layak menerima bansos dan BPJS Kesehatan gratis.

BACA JUGA: Tak Lagi Masuk PAD, Uji KIR Gratis

“Berkurangnya jumlah penerima BPJS PBI dari APBD tersebut karena ada yang memang dicoret maupun mundur secara mandiri,” terang Agus. 

Namun ia meminta desa-desa untuk melihat lagi data masyarakat yang sudah dihapus dari daftar penerima tersebut. Termasuk mereka yang layak namun tidak mendapatkan program tersebut dari APBN maupun APBD. 

Mereka yang masih layak dan belum mendapatkan bansos kesehatan tersebut bisa diajukan untuk menerima program Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) yang ditanggung APBD Bengkulu Utara. 

“Karena kita berkomitmen untuk menjamin kesehatan pada masyarakat yang gratis dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang maksimal,” ujar Agus.

BACA JUGA: Banner Rokok Tak Berizin di Jalur Hijau Dicopot

Dia menerangkan jika memang saat ini BU sudah berstatus daerah Universal Health Coverage (UHC). Artinya seluruh masyarakat pemegang KTP Bengkulu Utara bisa berobat ke fasilitas kesehatan milik pemerintah, gratis atau tanpa biaya apa pun. 

“BPJS Kesehatan yang ditanggung pemerintah memang masih sangat dibutuhkan jika ingin pelayanan medis di tingkat yang lebih tinggi atau sistem rujukan,” terangnya. 

Selain pengurangan jumlah penerima BPJS PBI, juga terjadi pengurangan jumlah penerima program bansos lainnya seperti Bansos Program Keluarga Harapan (PKH). 

Termasuk juga program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang merupakan bansos rutin yang diterima masyarakat kurang mampu di BU.(qia)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan