Kepahiang Siaga 1 Bencana

ANTRE: Sejumlah angkutan alat berat dari arah Kepahiang diimbau menunda perjalanan menuju jalur liku 9, kemarin.--istimewa

KEPAHIANG, KORANRB.ID - Kabupaten Kepahiang menetapkan status siaga 1 bencana, pascalongsor yang membuat jalan lintas liku 9 ambles.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, Hendra, ST menerangkan dalam hal penanganan longsor di liku 9 pihaknya dalam posisi tak terlibat langsung. Meski demikian, dengan kondisi sebagai daerah rawan bencana baik personel maupun peralatan saat ini telah ditingkatkan status kewaspadaanya. 

Karena tidak menutup kemungkinan dengan cuaca ekstrem atau penghujan ini terjadinya bencana Hidrometeorologi. 

"Longsor di liku 9 ditangani Kabupaten Bengkulu Tengah dan provinsi. Dengan situasi terkini, kita telah menerapkan siaga 1 terhadap bencana," ujar Hendra. 

BACA JUGA: Gerak Cepat Bangun Badan Jalan Baru

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Kepahiang sudah memetakan, setidaknya 62 titik di wilayah desa/kelurahan masuk dalam kategori rawan bencana. 

Mulai dari bencana banjir, longsor hingga puting beliung. Dari sebaran titik rawan bencana tersebut, terbanyak berada di Kecamatan Kepahiang. Yakni, tersebar di 5 kelurahan dan 9 desa.

Secara garis besar terdapat 4 kecamatan yang memang rawan terjadinya bencana Hidrometeorologi. Yakni  Kecamatan Muara Kemumu, Kecamatan Seberang Musi, Kecamatan Tebat Karai dan Kecamatan Kepahiang. 

Antisipasi bencana juga dilakukan dengan memaksimalkan potensi pemantauan potensi bencana lewat alat Warning Receiver System. Alat ini merupakan peralatan penerima informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, berupa smart display. 

BACA JUGA:Usai Longsor, Jalan Lintas Bengkulu - Kepahiang Ditutup Total! Akan Dibuka Lagi Pada Jam Ini

Dengan  Warning Receiver System, para  stakeholder dijamin menerima informasi gempa bumi dan peringatan dini Tsunami untuk mengambil langkah penting selanjutnya. 

Informasi yang disampaikan  Warning Receiver System ini sendiri secara real time, yang memberikan informasi gempa secara lebih cepat secara otomatis dari BMKG. 

Dalam peringatan dini ini, pemerintah daerah, menerima peringatan, pengambilan keputusan untuk evakuasi atau tidak dan memberi arahan kepada masyarakat berisiko. Masyarakat, akan bereaksi terhadap peringatan dari BMKG dan arahan dari pemerintah daerah.

Lebih lanjut, disinggung soal jalur alternatif Bengkulu-Kepahiang, yakni dengan menggunakan jalur Susup (Benteng) - PLTA Musi Ujan Mas (Kepahiang), pihaknya juga tak terlalu menyarankan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan