Program Jamban Diduga Belum Sesuai Rencana, Ada Apa?
Program Jamban Diduga Belum Sesuai Rencana, Ada Apa?--ARIS/RB
KORANRB.ID - Program pembangunan Water Closet (WC) atau jamban yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong sejak 2021, diduga belum berjalan sesuai rencana.
Bahkan sampai saat ini belum ada kejelasan sudah berapa unit jamban yang berhasil dibangun di desa dan kelurahan.
Terindikasi, realisasi pembangunan jamban diduga masih melabrak aturan.
Soalnya beberapa masyarakat yang menjadi sasaran program pembangunan jamban, terpaksa harus membangun sendiri WC sesuai standar sehat.
''Kami hanya dikasih closetnya saja dan uang Rp 500 ribu,'' ujar warga Kecamatan Bingin Kuning yang menerima bantuan WC tahun 2022 yang meminta namanya tidak disebut.
BACA JUGA:Longsor, Jalan Lintas Lebong Sudah Bisa Dilewati Mobil
BACA JUGA:Waduh! Pesta Miras, Belasan Remaja Diringkus Tim Gabungan
Sementara untuk membangun jamban sesuai standar tidak cukup hanya dengan pemasangan closetnya saja.
Namun harus dibuatkan juga septic tank, dinding penutup serta atapnya sesuai desain yang ditetapkan. ''Mana cukup dengan uang yang diberikan membangun semuanya, terpaksa kami tambah uang sendiri,'' tuturnya.
Sementara Kabid Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRHub) Kabupaten Lebong, Mast Irwan Nugroho, ST belum berhasil dikonfirmasi.
Namun menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Rachman, SKM, M.Si jumlah jamban sehat di Kabupaten Lebong belum sampai 50 persen dari target 80 persen 11 kelurahan dan 93 desa.
Hal itu juga yang menyulitkan pencapaian program Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). Rata-rata masyarakat masih BAB ke sungai.
BACA JUGA:Samsat Sebut PNS di Kabupaten Ini Malas Bayar Pajak Kendaraan
BACA JUGA:Akhirnya UPTD PPA Kaaur Dibentuk