Akseptor Lebih Minati KB Suntik
Akseptor Lebih Minati KB Suntik --ARIS/RB
KORANRB.ID - Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat lebih berminat menjadi akseptor program Keluarga Berencana (KB) jalur suntik.
Dari realisasi 15.920 akseptor yang terjaring 2023, hampir 50 persennya atau 6.809 adalah akseptor KB suntik. Disusul 3.876 akseptor pengguna implan.
Selanjutnya, 3.284 akseptor pengguna pil, 954 akseptor pengguna spiral dan 727 akseptor pengguna kondom. Di bawahnya 211 akseptor Metode Operasi Wanita (MOW) dan 106 akseptor Metode Operasi Pria (MOP).
''Suntik memang cara KB yang paling mudah dan dinilai aman oleh sebagian besar masyarakat,'' kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebong, Yuswati, SKM.
BACA JUGA:Prioritas Dana Desa untuk Peningkatan SDM, Juga untuk 3 Hal Ini
Padahal, lanjut Yuswati, semua metode KB dipastikan aman bagi akseptor. Terlebih pemasangan alat KB dilakukan tenaga medis yang ahli di bidangnya.
Namun dalam prakteknya memang ada efek samping yang beragam sebagai bentuk adaptasi tubuh.
''Soal metode itu hak dan pilihan masyarakat kira-kira mana yang paling diyakini paling pas dan aman baginya. Yang terpenting apapun metodenya, dengan menjadi akseptor KB masyarakat telah membantu pemerintah mengendalikan jumlah penduduk,'' terang Yuswati.
BACA JUGA:Ada 1.564 PPPK Baru di Bengkulu Utara, Ini Jadwal Mereka Masuk Kerja
Akseptor yang terjaring itu, dipastikan Yuswati berada di usia subur. Yakni rentang usia antara 15 tahun hingga 49 tahun. Sementara realisasi penjaringan akseptor KB di Lebong itu sudah mencapai angka 80 persen dari dari target 19.815 Pasangan Usia Subur (PUS). Itu sudah melebihi target nasional yang hanya 61,3 persen.