Progres Lamban, Dewan Sangsi Proyek Rumah Sakit Tuntas
Firman/RB ALATMINI: Pembangunan RS Pratama yang menelan anggaran Rp39 miliar terancam putus kontrak karena minimnya peralatan penunjang berkapasitas besar --
BACA JUGA:40 WBP Lapas Curup Direhab
Hingga saat ini progres pembangunan baru mencapai 35 persen dari target 44 persen, dengan nilai devisiasi hingga 10 persen.
“Sebenarnya pada proses pengadaan barang dan jasa devisiasi sebesar 10 persen tersebut masuk dalam kontrak kritis. Yang terjadi pada minggu ke 13 dan ke 14, karena terjadi keterlambatan pengiriman mobilisasi alat pendukung pekerjaan, yaitu mixer,” katanya.
Mengenai keterlambatan pekerjaan, sudah dilakukan evaluasi kepada tim penyedia dan sudah dilakukan rapat dengan tim ahli dan konsultan pengawas.
Dinkes Mukomuko memberikan batas waktu kepada penyedia untuk mengejar keterlambatan hingga tanggal 5 November meminimalkan angka devisiasi 10 persen tersebut.
“Sudah kami tekankan kepada pihak perusahaan. Kalau harapan kami, proyek itu bisa dituntaskan sampai 100 persen sesuai dengan kontrak di tahun ini 2023,”ungkapnya.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Warem, TNI Dukung Tindakan Tegas
Diketahui Pembangunan RS Pratama itu dikerjakan oleh PT Belimbing Sriwijaya dengan batas waktu pengerjaan Desember 2023 mendatang.
Pembangunan itu bersumber Dana Alokasi Umum (DAK) tahun 2023 dengan total Rp61 miliar dengan rincian Rp39 miliar lebih untuk pembangunan fisik RS Pratama dan Rp21 miliar lebih untuk pembelian alat kesehatan dan prasarana lainnya. (pir)