2 Hari Diguyur Hujan Deras, Kota Curup Dilanda Longsor Hingga Tutup Jalan Lintas

EVAKUASI: Alat berat milik Pemkab Rejang Lebong mengevakuasi tanah longsor di Desa Taba Renah, Minggu, 11 Februari 2024.-foto: arie saputra wijaya/koranrb.id-

BACA JUGA:112 Personel Tim Gabungan Kota Bengkulu Sapu Bersih APK, Target 3 Hari Ini Dilakukan

Shalahudin menambahkan korban yang dapurnya ambles sudah dilakukan pendataan.

Diperkirakan kerugiannya mencapai Rp100 juta. 

“Kita akan siapkan bantuan seperti apa nantinya yang akan diberikan oleh pemerintah. Dan, langkah apa nantinya yang akan dilakukan pemerintah dalam pembangunan rekonstruksi pasca bencana,” tutur Shalahudin.

Sementara untuk tanah longsor yang terjadi di jalan lintas Curup – Muara Aman, Shalahudin mengatakan akan mempersiapkan perencanaan pembangunan rekonstruksi bencana berupa pembangunan penahan tebing di wilayah tersebut. 

Perencanaan tersebut nantinya akan disampaikan terlebih dahulu kepada Bupati melalui Sekda, guna meminta petunjuk selanjutnya mengenai rekonstruksi bencana.

“Kalau memang memungkinkan untuk kita lakukan perbaikan atau pembangunan penahan tebing di tahun ini, akan kita lakukan. Namun kalau belum memungkinkan dibangun di tahun ini, usulannya harus segera kita susun agar di tahun anggaran kedepan bisa dianggarkan,” jelas Shalahudin.

Selanjutnya terkait program pembangunan rekonstruksi bencana yang telah diusulkan oleh Pemkab Rejang Lebong kepada pemerintah pusat pada awal 2023 lalu, Shalahudin mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk lanjutan kapan usulan anggaran tersebut bisa dicairkan.

BACA JUGA:Gawat! Dampak Perubahan Iklim di Bumi Semakin Mengkhawatirkan, Ancaman Bagi Kehidupan Manusia

Ia mengaku Pemkab Rejang Lebong saat ini memang membutuhkan stimulant dana dari pemerintah pusat.

Khususnya untuk membangun beberapa titik pembangunan rekonstruksi bencana di wilayah tersebut.

Salah satunya adalah perbaikan jembatan Dusun Sawah Kecamatan Curup Selatan yang pada awal 2024 lalu ambles akibat banjir dan hujan deras.

“Masih kita tunggu seperti apa petunjuk dari pemerintah pusat. Namanya kita mengusulkan, jadi yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah menunggu seperti usulan tersebut nantinya bisa diakomodir,” tegasya.

Sebelumnya, beberapa lokasi terdampak bencana alam di Kabupaten Rejang Lebong tersebar di 15 kecamatan selama beberapa tahun terakhir.

Ia mengatakan pada tahun 2023 lalu sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk penanganan 8 titik yang terdampak bencana alam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan