Bank Mandiri Kembali Gelar Mandiri Investment Forum 2024

MANDIRI GROUP: Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria dan Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (kika) saat konferensi pers, Jakarta.-foto: bank mandiri/koranrb.id-

KORANRB.ID - Menyambut positivisme tahun ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas akan kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024.

Forum investasi tahunan terbesar ini, akan berlangsung selama lima hari, 4 - 8 Maret 2024.

Rangkaian acara terdiri dari Macro Day, Investment Day, Site Visit, dan Corporate Day.

Lebih megah dari tahun sebelumnya, event utama Macro Day akan diadakan pada tanggal 5 Maret 2024 yang diselenggarakan secara hybrid.

Perkiraan peserta mencapai lebih dari 20.000 peserta. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menjelaskan, MIF 2024 akan menjadi penyelenggarakan yang ke-13.

BACA JUGA:Target Besar Dapatkan User Baru QRIS di Bengkulu Sejumlah Ini, Dorong Digitalisasi

Kegiatan ini menjadi wujud konsistensi Bank Mandiri dalam mendorong keran investasi di Indonesia dengan melibatkan ragam investor dan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. 

Mengusung tema ‘Thriving Through Transition’ MIF 2024 akan membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah tahun pemilu global atau super election year.

“MIF kali ini membahas sumber-sumber pertumbuhan yang penting bagi Indonesia salah satunya sektor manufaktur dan pertanian,” terang Eka di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.

Bukan tanpa sebab, berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri sektor manufaktur memiliki kontribusi yang terbesar terhadap PDB, namun kontribusinya cenderung menurun dari kisaran 20% sebelum pandemi menjadi 18%.

Revitalisasi sektor manufaktur sangat penting karena sebagian industri pada sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

BACA JUGA:Proyek Strategis Nasional Bengkulu Dikebut, Oktober Presiden Jokowi Datang Resmikan

Sementara sektor pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi.

“Dengan risiko perubahan iklim yang semakin tinggi, ketahanan pangan menjadi isu yang penting untuk mencapai keberlanjutan ekonomi,” tambah Eka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan