Calon Jemaah Haji di Kota Bengkulu Berjumlah 333 Orang, Latihan Manasik Dimulai
MANASIK CJH: Sebanyak 333 Calon Jamaah Haji (CJH) berasal dari Kota Bengkulu 2024 ini sudah bersiap untuk Keberangkatan. Foto: Ramadan Subhi/RB--
“Sudah tua, memerlukan bimbingan khusus,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu mengumumkan rencananya untuk mencetak visa sebanyak 1.880 orang.
Pencetakan visa tersebut dalam upaya meningkatkan pelayanan terkait perizinan keberangkatan haji 2024 ini.
BACA JUGA:Musim Tanam Belum Ada Bantuan Bibit dan Pupuk, Heryadi: Kalau Tak Ada, Kami Mandiri Saja
BACA JUGA:Momen Pemilu 2024, Ekonomi Bengkulu Diprediksi Tumbuh 4,7 Persen, Simak Penjelasannya
Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis dalam memfasilitasi keberangkatan masyarakat Bengkulu yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri menunaikan ibadah haji.
Kasi PHU Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Allazi menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses perizinan keberangkatan.
"Dengan mencetak visa sebelumnya, kami berharap dapat mengurangi waktu tunggu dan memudahkan para pelamar visa dalam merencanakan perjalanan mereka," ungkap Allazi.
Allazi menjelaskan, proses peercetakan visa tersebut baru pada persentase 89 persen dan diperkirakan selesai pada April 2024 mendatang.
Adapun proses cetak visa tersebut akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk petugas imigrasi dan pihak yang berwenang dalam penanganan perizinan.
Adapun visa yang dicetak melibatkan berbagai kategori, seperti pelajar, pekerja migran, dan wisatawan.
“Ini akan rampung pada selesai lebaran nanti, kini baru mencapai 89 persen saja,” jelas Allazi.
Adapun faktor yang menyebabkan, baru pada angka 89 persen dikarenakan masih banyak peserta yang masih ragu serta belum menyelesaikan proses administrasi yang harus memang dilengkapi.
“Ini tentu, pada persentase tersebut karena ada yang masih ragu dan belum menyelesaikan administrasi,” sampai Allazi.
Allazi menerangkan, untuk untuk visa yang terverifikasi oleh pihak pemerintah Arab Saudi baru 421 orang.