Dipastikan Meninggal Dunia, Evakuasi Warga Kaur Hanyut Berlangsung Dramatis

Proses pencarian warga Tanjung Betung yang hanyut.--

KAUR, KORANRB.ID - Pencarian Warga Desa Tanjung Betung Kecamatan Kaur Utara Witro Yuliansyah (25) yang dikabarkan hanyut terbawa arus di aliran Sungai Sambat Kiri Kecamatan Maje pada hari Rabu,21 Februari sekitar pukul 20.00 WIB yang lalu sore ini sekitar pukul 16.30 WIB menemukan titik terang. 

Pasalnya tim gabungan yang melakukan pencarian selama 4 hari ini berhasil menemukan jasad korban di lubuk tak jauh dari titik korban hanyut. 

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Komandan Regu (Danru) Basarnas Provinsi Bengkulu Almarwan yang saat ini sedang melakukan evakuasi jasad korban yang kondisinya terjepit didalam kayu di salah satu lubuk area batu cagak arilan Sungai Sambat Kiri. 

BACA JUGA:Kenali 10 Jenis dan Manfaat Pisang untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mengandung Antioksidan

"Iya sudah ketemu, tim sudah ada yang melihat jasadnya masih didalam air. Tapi sekarang masih dalam proses evakuasi karena terjepit kayu didalam lubuk," terangnya Minggu 25 Februari 2024. 

Jika melihat kondisinya, tersebut korban dipastikan sudah meninggal dunia. Evakuasi korban ini cukup berjalan dramatis karena jarak tempuh untuk sampai kelokasi cukup jauh yakni sampai dengan 5-6 jam.

Ditambah lagi, informasi yang didapatkan lubuk tersebut juga memiliki kedalaman yang cukup tinggi. 

"Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi jenazah korban. Disini juga terkendala dengan jaringan jadi tidak bisa mengirimkan gambar. Kalau sudah berhasil evakuasi nanti, akan kita kabarkan secepatnya," jelas Danru.

BACA JUGA:Harapan 3 Ganda Campuran Indonesia di German Open

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Witro diduga hanyut, saat hendak pulang dari anjung atau pondok kebun adik kandungnya sendiri di daerah perkebunan aliran Sungai Sambat Kiri Kecamatan Maje sekitar pukul 20.00 WIB. 

Kebetulan saat Witro berpamitan pulang kondisi sungai sedang meluap, sedangkan korban untuk kembali ke pondoknya harus menyeberangi sungai terlebih dahulu. 

Kejadian ini baru diketahui ketika sang adik korban yang bernama Andika Saputra (24) mendatangi pondok korban saat air mulai surut. Karena khawatir, sang kakak yang menyeberangi sungai saat kondisi air sedang meluap. 

BACA JUGA:Pencarian Korban Hanyut Masih Nihil, Ini Kendala Basarnas

Benar saja, saat di cek ke pondok sang kakak tidak berada di pondok. Andika sempat mencari ke area perkebunan namun tidak ditemukan. Merasa putus asa, Adika melaporkan kejadian ini ke warga setempat dan saat ini tengah dilakukan pencarian. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan