Produksi CPO Naik, 2024 Waspada Ketidakpastian Ekonomi Global

CPO: Produksi crude palm oil (CPO) tahun 2023 mencapai 50,07 juta ton atau naik sebesar 7,15 persen dari tahun 2022, yakni sebesar 46,73 juta ton. FOTO: DOK/RB.--

Selain mengalami penurunan nilai, ekspor CPO memang mengalami penurunan. Ekspor CPO mengalami penurunan 2,38 persen dari 33,15 juta ton tahun 2022 menjadi 32,21 juta ton pada 2023. 

Dengan berbagai tantangan pada 2023, tahun ini industri kelapa sawit Indonesia masih harus menghadapi berbagai tantangan. 

Dari sisi ekonomi global, ketidakpastian masih membayangi pertumbuhan ekonomi global khususnya negara-negara maju. 

BACA JUGA:Produk Halal Unggulan Indonesia Bersiap Tampil di Pameran Expo 2024

BACA JUGA:Fokuskan Anggaran Tugas Pembantuan 2024 Untuk Dorong Pengembangan Wirausaha Baru

Amerika Serikat masih dilanda inflasi yang di atas target. Tiongkok sebagai salah satu konsumen terbesar minyak sawit juga masih bergulat dengan pelemahan ekonomi setelah Covid-19. 

Begitu juga Eropa di mana kondisi ekonominya melemah dengan defisit fiskal yang meningkat diiringi inflasi yang masih tinggi.

Sementara itu, eskalasi geopolitik global kian memanas. Pada saat eskalasi laut hitam yang belum mereda

Akibat perang Rusia dan Ukraina yang juga memberikan dampak besar pada pasokan beberapa komoditas strategis di pasar global. 

Kini, dunia harus menghadapi eskalasi geopolitik di laut merah, akibat perang Israel dan Palestina yang juga diperkirakan bisa memberikan dampak besar terhadap pasokan komoditas mengingat laut merah merupakan jalur strategis perdagangan global. 

“Hal ini akan membuat harga minyak kelapa sawit tidak  mengalami peningkatan tahun ini,” ungkapnya.

Gapki memperkirakan prospek industri sawit tahun ini mempunyai beberapa kecenderungan. 

Seperti, konsumsi dalam negeri diperkirakan akan terus mengalami kenaikan, terutama untuk keperluan pangan, industri oleokimia dan keperluan energi (biodiesel) dengan adanya implementasi biodiesel (B35) secara setahun penuh (fully implemented). 

Lalu, seluruh harga minyak nabati dunia termasuk minyak kelapa sawit tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2023. 

Produksi diperkirakan akan stagnan. Volume ekspor diperkirakan akan mengalami penurunan, terutama karena meningkatnya keperluan dalam negeri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan