Awal Ramadan Berbeda, Muhammadiyah 11 Maret, NU 12 Maret, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Toleransi
Awal Ramadan Berbeda, Muhammadiyah 11 Maret, NU 12 Maret, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Toleransi--Abdi/RB
KORANRB.ID – Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya merespon adanya potensi perbedaan awal Ramadan 1445 H/2024 M.
Lewat surat edaran Menag Yaqut Cholil Qoumas yang dikeluarkan Selasa 5 Maret 2024 malam, masyarakat diminta untuk tetap menjaga toleransi menyikapi potensi perbedaan tersebut.
Seperti diketahui PP Muhammadiyah sudah sejak awal tahun lalu mengeluarkan maklumat.
Diantara isinya adalah awal puasa tahun ini ditetapkan jatuh pada Senin, 11 Maret. Muhammadiyah sudah bisa menetapkan awal puasa, karena menggunakan metode hisab.
BACA JUGA:Kabur ke Kota Bengkulu, Tersangka Curas Asal Rejang Lebong Didor Polisi
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Sampaikan LKPJ 2023, Ini Penjelasannya
Sementara itu NU selain menggunakan hisab, juga melakukan rukyat atau pengamatan hilal.
Dari metode hisab, pada Minggu 10 Maret nanti hilal memang sudah di atas ufuk.
Tetapi tingginya masih di bawah satu derajat. Sehingga kecil kemungkinan untuk bisa dirukyat.
Sehingga NU hampir dipastikan akan mengawali puasa pada Selasa, 12 Maret.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Sampaikan LKPJ 2023, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Cara Beli Produk Industri Dalam Negeri
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler mengajak masyarakat untuk tetap menjaga toleransi.
“Mari kita persiapkan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun ada perdebadaan awal Ramadan.