Diambil Alih dari Pemprov, Berendau Kutau Manna Lokasi Kuliner
SEPI: Keberadaan Bangunan Berendau Kutau di Pasar Kutau Kota Manna Bengkulu Selatan belum dimanfaatkan. Foto:Rio Agustian/RB--
"Rencananya, kalau di malam kamis itu kan ada Lemang Tapai di Masat. Nah nanti malam Minggu nya di Berendau Kutau," kata Binagransyah.
Dengan demikian seluruh pangan lokal dan UMKM Bengkulu Selatan dapat terpusat di Berendau Kutau.
Selain itu, Berendau Kutau akan buka waktu siang dan juga malam hari. Dan jadi lokasi promosi makanan lokal.
Bukan hanya itu masih kata Binagransyah, saat ini Peraturan Daerah (Perda) Retribusi di Kabupaten Bengkulu Selatan telah ditetapkan. Dengan demikian Berendau Kutau masuk dalam target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kalau untuk target tahun ini belum, karena baru diterima. Nanti setelah launching baru target PAD," demikian Binagransyah.
Dengan diambil alihnya bangunan Berendau Kutau dari Pemprov Bengkulu itu, anggota DPRD Bengkulu Selatan Nissan Denni Purnama S.IP mendorong pemerintah Bengkulu Selatan serius mengelola aset.
Menurut Denni selama ini sudah banyak aset milik Pemkab Bengkulu Selatan yang tidak terurus dan tahun 2024 ini aset Bengkulu kembali bertambah dengan pindahannya Berendau Kutau ke tangan Pemkab Bengkulu Selatan.
"Bukan, bukan kita tidak mendukung ya. Tapi masalahnya serius tidak pemerintah daerah ini kelola aset. Jangan sampai bangunan itu rusak karena tidak dimanfaatkan," ujarnya.
Maka dari itu Denni berharap OPD terkait dapat memanfaatkan fasilitas yang dibangun dengan uang rakyat. Apalagi Berendau Kutau dibangun mencapai Rp 2,5 miliar.
Rencana Dinas Perdagangan ingin menjadikan bangunan tersebut lokasi pusat Kuliner, menurut Denni cukup strategis. Akan tetapi selama ini Pemkab Bengkulu Selatan belum pernah mencoba.
BACA JUGA:Auditor Geber SPj 4 Desa, Inspektorat: Jangan Takut
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Sampaikan LKPJ 2023, Ini Penjelasannya
Ia mengkhawatirkan Pemkab Bengkulu Selatan tidak konsisten, akhirnya jalan sebentar lalu macet dan terbengkalai.
"Paling penting konsisten saja, sudah bagus kalau niat dan rencananya. Kami dukung kalau serius," ucap Denni.
Salah satu pelaku UMKM Bengkulu Selatan Tomy (31) mengatakan, pihaknya sangat berharap ada ruang dan tempat untuk pelaku usaha UMKM di Bengkulu Selatan. Namun selama ini pemerintah daerah belum mendukung hal tersebut secara penuh.