BPBD Siagakan 1 Unit Alat Berat, Antisipasi Longsor di Jalur Mudik
EVAKUASI: Alat berat milik BPBD Rejang Lebong selalu siaga melakukan evakuasi dalam penanganan bencana di lintas Curup – Lubuklinggau.-foto: dok/koranrb.id-
"BPBD Rejang Lebong juga telah menyiapkan pos jaga di lokasi wisata Danau Mas Harun Bastari dan kawasan wisata Tebing Suban. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan kejadian tidak terduga yang mungkin terjadi," ungkap Shalahudin.
Sementara itu, selama tahun 2024 ini berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Rejang Lebong, telah terjadi sedikitnya 18 kali peristiwa bencana alam yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, yang didominasi bencana tanah longsor sebanyak 14 kejadian dan bencana banjir 4 kejadian.
Dan umumnya peristiwa tersebut terjadi di wilayah Lembak yakni Kecamatan Sindang Kelingi, Sindang Dataran, Binduriang, Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Sindang Beliti Ulu, dan Sindang Beliti Ilir.
"Kita juga telah menyiagakan petugas tanggap darurat yang standby di Kantor BPBD Kabupaten Rejang Lebong dengan nomor call center 0821-7001-0084 atau 0857-7001-0084," tambah Shalahudin.
Mengingat secara topografi wilayah Rejang Lebong berada di kawasan perbukitan dan lembah, jadi selain banjir yang kerap mengancam, bencana tanah longsor pun patut diwaspadai.
Dengan adanya call center ini pihaknya berharap penanganan apabila terjadi bencana di wilayah Kabupaten Rejang Lebong bisa ditangani dengan cepat.
Kondisi cuaca yang transisi saat ini, menurut Shalahudin, memberikan dampak kepada masyarakat Rejang Lebong, apalagi hampir seluruh kawasan pemukiman penduduk di Kabupaten Rejang Lebong masih banyak pohon yang cukup tinggi dan tebingan.
BACA JUGA:6 Manfaat Bambu Kuning, Salah Satunya Dapat Dijadikan Bahan Kontruksi Bangunan
“Hujan dan angin kencang jelas berpengaruh signifikan dengan bencana alam seperti longsor dan pohon tumbang. Kepada masyarakat kita imbau agar berhati-hati, jangan memaksa untuk keluar rumah apabila cuaca sedang tidak bersahabat,” beber Shalahudin.
Di sisi lain, Shalahuddin mengingatkan, bahwa belakangan ini Kabupaten Rejang Lebong kerap diguyur hujan deras yang disertai angin kencang.
Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada aktivitas masyarakat, dimana dengan kondisi wilayah yang berada di dataran tinggi dengan kontur perbukitan dan lembah, bencana hidrometeorologi masih terus mengancam masyarakat di musim penghujan saat ini.
Dengan itupula seluruh masyarakat Kabupaten Rejang Lebong diminta waspada dari sejumlah bahaya dari bencana hidrometerologi seperti tanah longsor, banjir, puting beliung dan pohon tumbang.
Menurut Shalahuddin, dengan kondisi geografis Rejang Lebong yang berada di dataran tinggi, ditambah dengan intensitas curah hujan sejak awal tahun ini, membuat masyarakat perlu mewaspadai dan menghindari kemungkinan bencana yang mungkin terjadi di lingkungannya.
“Sepekan ini intensitas hujan mulai tinggi, terkadang juga disertai angin kencang, khususnya pada sore dan malam hari. Untuk masyarakat kami imbau berhati-hati atas kondisi cuaca seperti ini,” ungkap Shalahudin.
Kondisi cuaca yang transisi tersebut, menurut Shalahudin, memberikan dampak kepada masyarakat, dimana di lingkungan masyarakat masih banyak pohon yang cukup tinggi dan tebing yang rawan lonsor.