Asal Mula Sholat Idul Fitri di Lapangan yang Dipopulerkan Muhammadiyah

SHALAT ID : Pelaksanaan Salat Id di tanah lapang yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bengkulu Utara 1444 H lalu. (Foto: Tri Shandy Ramadani/koranrb.id)--

BACA JUGA: Gubernur Rohidin: Muhammadiyah Jangan Pernah Mundur

Dalam pelaksanaan shalat Id di tanah lapang, pengurus tentunya harus membuat berbagai persiapan.

Diantaranya memastikan tempat Shalat tersebut bersih. 

Selain itu juga disiapkan alas yang memisahkan sajadah jamaah dengan tanah atau lantai di tanah lapang tersebut. 

Alas tersebut dalam bentuk terpal, tikar atau bahkan beralasan koran yang biasanya digunakan oleh para jamaah salat Salat Id. 

Selain itu itu, di depan imam hendaknya dipasang pembatas baik itu kain ataupun pemisah shaf yang biasanya digunakan di masjid. 

Selain itu, sebagai pelayanan bagi jamaah, anda juga harus memastikan lokasi tempat wudhu yang aman dan sedikit tertutup bagi jemaah.

BACA JUGA:Hibah Rp300 Juta untuk Dua Masjid, Satu Gedung Dakwah Muhammadiyah di Mukomuko

Sehingga jemaah bisa melaksanakan Wudhu di dekat lokasi Shalat jika memang lokasinya jauh dari masjid. 

Anda juga harus memastikan memastikan pengeras suara yang digunakan bisa menjangkau seluruh jemaah. 

Maklum, di luar ruangan anda harus menyiapkan pengeras suara yang mempuni sehingga khutbah yang disampaikan imam benar-benar bisa terdengar oleh seluruh jamaah. 

Itulah diantara sejarah Salat Id di tanah lapang yang digelar Muhammadiyah dan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan Shalat Idul Fitri untuk melayani Jamaah. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan