Pilkada Mukomuko: Sapuan versus Huda, Hati-hati “Kuda Hitam”

Pilkada kali ini kemungkinan besar Sapuan akan bertemu kembali dengan mantan Bupati Mukomuko Choirul Huda SH, yang pernah dikalahkan Sapuan.

“Pada Pilkada kali ini wajah lama akan muncul kembali kemungkinan besar. Setelah itu tidak menutup kemungkinan juga akan ada calon Bupati baru yang memiliki masa sendiri-sendiri,”kata Willy.

Selain 2 tokoh kuat tersebut. Akan ada 1 pendatang baru pada Pilkada Mukomuko tahun ini yang tidak bisa dianggap remeh.

BACA JUGA:Mau Maju Pilkada Seluma Jalur Independen? Ini Jumlah Dukungan Yang Harus Dipenuhi

Yang pertama Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Ir Muharamin.

Tokoh politisi Partai Demokrat ini pernah menjadi anggota DPRD Mukomuko priode 2004 sampai dengan 2009.

Kumudian politisi Partai Demokrat ini melangkah ke DPRD Provinsi dengan raihan suara individu terbanyak selama tiga priode, dari tahun 2009 sampai dengan 2019, dan hingga saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

“Sosok Muharamin perlu diperhitungkan. Pasalnya untuk Mukomuko memang menjadi basis suara individunya pada saat Pemilihan,”ujarnya. 

Kemudian juga saat ini sudah banyak terlihat tokoh-tokoh bermodal tanggung berharap diajak menjadi wakil dengan memperkenalkan diri kepublik baik langsung menyapa masyarakat dengan memperkenalkan diri.

Dan memasang baliho promosi diri dengan harapan mendapat dukungan.

“Kita bisa lihat seperti Edwar yang sempat viral memasang spanduk dimana-mana kemungkinan besar ini strategi agar ditarik menjadi wakil oleh siapapun yang menjadi Bupati nantinya,”ujarnya.

Sementara itu sosok yang satu ini dikenal dengan keramahan dengan sejuta senyuman.

Meskipun berangkat dari pensiunan militer, serta selalu berupaya membuat dirinya bermanfaat bagi orang lain.

Politisi partai Golkar yang juga pernah menjabat menjadi wakil Bupati Mukomuko priode 2010 hingga 2015, kemudian menjadi Bupati Mukomuko priode 2016 hingga 2021. Yaitu Choirul Huda. 

Berkaitan dengan pencalonan kembali. Huda mengatakan, sesuai dengan permintaan masyarakat serta, keinginan untuk kembali membangun Mukomuko.