Rebut Hati Pemilih Milenial dan Gen Z, Dempo dan Rohidin Diuntungkan
Pilgub 2024 Rohidin dan Dempo Diuntungkan rebutan suara millenial--
Tidak hanya itu, ia juga aktif dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu pada tahun 2008.
BACA JUGA:Tips Tidur Cepat untuk Mengatasi Insomnia, Salah Satunya Menonaktifkan Alat Elektronik
Jiwa kepemimpinan dan hobinya berorganisasi terus terjaga hingga Dempo menyelesaikan kuliahnya.
Pada tahun yang sama dia juga menjadi pendiri Yayasan Wahana Muda Indonesia (WMI) di Jakarta.
Berikutnya, Balon yang diprediksi akan mampu merebut hati generasi milenial dan gen z, yakni petahana Rohidin Mersyah.
Tentu tidak bisa dipungkiri, petahana sangat diperhitungkan untuk mampu mempertahankan jabatannya.
BACA JUGA:Tips Tidur Cepat untuk Mengatasi Insomnia, Salah Satunya Menonaktifkan Alat Elektronik
Diketahui, Rohidin telah menjabat sebanyak 2 kali sebagai Gunernur Bengkulu, untuk periode pertamanya ia menjabat sebagai Pj setelah Gubernur terpilih Ridwan Mukti terjerat kasus korupsi.
Selama kepemimpinannya, dirasa tidak sedikit generasi muda yang menikmati kebijakannya.
Sehingga dengan modal tersebut, tentu sangat mungkin Rohidin Mersyah mampu merebut suara pemilih muda di Provinsi Bengkulu.
Menurut Pengamat Politik sekaligus Dosen Universitas Dehasen, Kota Bengkulu Dr. Master Jhon S.Kom, M.Kom merangkan, peluang kemenangan Balon jalur Independen dan petahana sama saja.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu dan Kapolda Pantau Pos Terpadu di Malam Takbiran
Yang membedakan, petahana dengan masa jabatannya diuntungkan atau tidak, hal tersebut sangat tergantung dengan kebujakan yang dibuat selama memimpin Bengkulu.
Sedangkan, Balon jalur Independen yang tidak memilki catatan sebagai petahana, maka hanya diperuntukan untuk membawa formula serta gagasan yang ditawarkan kepada masyarakat Provinsi Bengkulu.
“Konstituen Pilkada 2024, tetaplah masyarakat, sehingga peluang menang baik itu jalur independen dan petahana merupakan hal yang sama, namun yang membedakan, masyarakat menilai kinerja dari petahana. Sedangkan Balon lain itu, dinilai dari gagasan yang ditawarkan,” terang Master Jhon. (*)