Libur lebaran, Pengunjung Padati Pusat Pembelanjaan dan Oleh-oleh Khas Bengkulu
Suasana ramai benmal Bengkulu saat lebaran idul Fitri. Foto : bela Wilianti/koranrb.id--
BACA JUGA:Ini Negara-negara Lawan Timnas Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Ade Israel, Mundur Lagi?
"Tahun ini peningkatan jumlah pengunjung ini sudah terasa dari minggu pertama libur, terasa naik hingga 40 persen dibanding hari-hari biasa. Puncaknya terjadi bisa 60-70 persen dibanding hari biasa," imbuhnya.
Tidak hanya itu, pusat oleh-oleh khas Bengkulu yang terletak di daerah Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, banyak didatangi para pemudik untuk membeli oleh-oleh khas Bengkulu.
Owner atau pemilik Tokoh Oleh-oleh Sari Rasa Bengkulu, Jumadi mengatakan p ningkatan jumlah oengunjung hingga 50 persen.
Ia jug mengatakan yang paling diminati pembeli, yakni oelh-oleh khas Bengkulu seperti Bai Tat, Lempuak, Jeruk Kalamansi, dan lainnya.
BACA JUGA:Kepsek Korban Laka Maut di Seluma, Sempat Jadi Imam Masjid dan Meninggal Saat Menuju Masjid
Selain itu untuk jenis souvernir seperti Batik Basurek, Batik Tulis, dan batik cetak, juga cukup banyak pula pembelinya.
"Di sini ada banyak item, mulai dari makanan, minuman, souvernir dan batik. Ada sekitar 100 jenis," ujar Jumadi.
Untuk harga jual, mulai dari gantungan kunci dengan harga Rp2500. Sementara untuk batik dari harga Rp40 ribu hingga yang paling mahal seharga Rp1 juta.
"Untuk batik itu fergantung dengan jenis batiknya. Kalau batik tulis itu dia perlembar, kalau batik cetak dia permeter," ujarnya.
BACA JUGA:Mau Libur Lebaran ke Kota Curup? Ini Titik Rawan Macet yang Perlu Kamu Ketahui
Begitu pula untuk kopi khas Bengkulu yang juga diminati. Mulai dari kopi yang biasa hingga premium.
"Seluruh produk dijual dengan harga normal. Artinya harga yang diterapkan sama dengan hari-hari biasa," kata Junadi.
Untuk pembeli, dikatakan Jumadi, hampir 80 persen pembeli dari luar daerah atau pun para pemudik yang sedang pulang ke daerah.
Mulai dari pulau Jawa, Palembang, Batam, dan kota-kota lainnya.