Risiko Resesi Turun, BI Pertahankan BI Rate

JAKARTA, KORANRB.ID – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Kamis (16/3) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen. Keputusan tersebut konsisten dengan stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking guna memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
Besaran suku bunga acuan itu dinilai memadai untuk mengarahkan inflasi inti dan indeks harga konsumen tetap berada dalam kisaran 3 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan, pertumbuhan ekonomi global diprakirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya. Setidaknya dapat mencapai 2,6 persen. Sejalan dengan dampak positif pembukaan ekonomi Tiongkok dan penurunan disrupsi suplai global.
BACA JUGA: Tahun Depan, Kurikulum Merdeka Jadi Kurikulum Nasional
Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa lebih baik dari proyeksi sebelumnya. Yang diikuti oleh risiko resesi yang menurun. “Perbaikan prospek ekonomi global tersebut diprakirakan menaikkan harga komoditas non-energi, di tengah harga minyak yang menurun akibat berkurangnya disrupsi suplai,” paparnya.