Warisan Sejarah dan Tradisi Nusantara! Berikut 3 Budaya Sulawesi Selatan
Rumah adat Bugis, Sulawesi Selatan. Foto: Tangkapan layar youtube Andi Prandita Putra/ koranrb.id --
Sejarah budaya Sulawesi Selatan dimulai dari penemuan manusia purba di gua-gua dekat Maros, sekitar 30 km timur laut Makassar.
Artefak seperti alat batu dan tulang hewan purba menunjukkan kehidupan manusia sejak zaman prasejarah.
Pada abad ke-14 hingga ke-19, wilayah ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, menghubungkan Nusantara dengan dunia luar.
BACA JUGA:Dari Tari Tradisional hingga Kuliner Khas! Berikut 3 Budaya Nusa Tenggara Timur
Kerajaan Gowa di Makassar dan Kerajaan Bone di wilayah Bugis menjadi kekuatan dominan, memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia Timur.
Kerajaan Gowa berkembang pesat pada abad ke-16, menjadi pusat perdagangan utama.
Pada 1605, raja Gowa memeluk Islam, dan antara 1608-1611, mereka menaklukkan Bone, menyebarkan agama tersebut ke seluruh wilayah.
Namun, kedatangan VOC Belanda pada abad ke-17 mengubah dinamika. Belanda bersekutu dengan Arung Palakka dari Bone untuk melawan Gowa.
BACA JUGA:Tradisi, Seni, dan Kuliner yang Memukau! Berikut 4 Budaya Nusa Tenggara Barat
Setelah perang panjang, Sultan Hasanuddin dari Gowa dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667, yang membatasi kekuasaan kerajaan dan memberikan monopoli perdagangan kepada Belanda.
Persaingan antar kerajaan Bugis terus berlanjut, dengan Bone di bawah Arung Palakka menjadi penguasa baru.
Pada abad ke-19, perlawanan terhadap kolonialisme Belanda intensif, termasuk pemberontakan Ratu Bone selama Perang Napoleon.
Meski Belanda menaklukkan wilayah ini pada 1905-1906, resistensi di Tana Toraja berlanjut hingga 1930.
BACA JUGA:Eksplorasi Seni, Tradisi, dan Keragaman Etnis! Berikut 5 Budaya Maluku Utara
Sebelum kemerdekaan Indonesia, Sulawesi Selatan terdiri dari beberapa kerajaan otonom yang dipersatukan oleh UU Nomor 21 Tahun 1950, lalu menjadi provinsi otonom pada 1964.