Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Perpaduan Warisan Melayu-Buddha dan Tradisi Islam! Berikut 4 Budaya Kabupaten Muaro Jambi

Kompleks Candi Muarojambi. Foto: Tangkapan layar youtube Candi muara jambi/ koranrb.id--

Dzikir Bardah, sebuah tradisi dzikir dari Desa Muara Jambi, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah. 

Ritual ini melibatkan nyanyian dan doa bersama yang menggabungkan unsur Islam dengan elemen lokal, menciptakan suasana khidmat dan penuh makna. 

BACA JUGA:Tradisi Adat yang Menginspirasi Kehidupan Modern! Berikut 4 Budaya Kabupaten Bungo

Tradisi Nekut, yang melibatkan upacara penyambutan tamu atau acara penting, juga menunjukkan kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial. 

Kesenian Gambang, alat musik tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit, sering mengiringi ritual seperti Tegak Tiang Tuo. 

Upacara ini melambangkan harapan untuk kelestarian budaya, di mana masyarakat bersama-sama mendirikan tiang sebagai simbol kekuatan dan persatuan.

BACA JUGA:Kekayaan Tradisi Melayu di Jambi! Berikut 6 Budaya Kabupaten Batang Hari

2. Kesenian dan Tradisi yang Hidup di Masyarakat

Budaya Muaro Jambi juga hidup melalui berbagai kesenian dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Senandung Jolo adalah seni vokal tradisional yang menggunakan pantun sebagai lirik, diiringi oleh alat musik seperti gambang, gong, dan kendang Melayu. 

Pertunjukan ini sering dilakukan dalam acara adat, menciptakan suasana yang penuh emosi dan keindahan. 

BACA JUGA:Tradisi, Kesenian, dan Kuliner yang Memukau! Berikut 4 Budaya Bengkulu

Tari Topeng Muaro Jambi, yang biasanya ditampilkan saat Idul Fitri, menjadi simbol syukur dan perekat silaturahmi. 

Tarian ini melambangkan semangat perlawanan terhadap penjajah masa lalu, dengan gerakan yang dinamis dan topeng yang mewakili karakter-karakter legendaris.

Upacara adat di Muaro Jambi mencakup berbagai tahapan kehidupan, dari kelahiran hingga kematian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan