Tak Terpengaruh The Fed, BI Rate Tidak Perlu Naik, Jokowi Tunjuk Perry sebagai Calon Gubernur Bank Indonesia 2023–2028

Bank Indonesia

JAKARTA, KORANRB.ID – Bank Indonesia (BI) memastikan tidak perlu menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Meski, The Federal Reserve (The Fed) masih melanjutkan tren hawkish untuk meredam gejolak inflasi. Pertimbangannya, inflasi dalam negeri akan kembali ke target dan bagian sinergi pertumbuhan ekonomi tahun ini.

 Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, suku bunga acuan saat ini memadai. Konsistensi kebijakan suku bunga harus diarahkan dan memastikan pengendalian inflasi di dalam negeri.

BACA JUGA: High Level Meeting, Kopi Bengkulu dan Perikanan Lebih Dikuatkan

‘’That’s the most important thing,” tegasnya dalam Indonesia Economic Outlook 2023 kemarin (28/2).

 Sebab, data menunjukkan bahwa tekanan inflasi dalam negeri turun lebih cepat dari perkiraan. Inflasi IHK (indeks harga konsumen) pada Januari 2023 tercatat rendah 0,34 persen month-to-month (MtM) atau 5,28 persen YoY. Menurun jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,51 persen YoY.

 Selain itu, perekonomian global akan mengalami soft landing. Didorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berpotensi lebih tinggi. Sejalan dengan pembukaan ekonomi dan pasca penghapusan zero Covid policy Negeri Panda. ”Better outlook untuk perekonomian Tiongkok. Bisa bergerak 4,6 persen sampai 5,1 persen. Ini good news untuk Indonesia. Karena sebagian besar ekspor kita ke Tiongkok,” ujar pria asal Sukoharjo tersebut.

Bagikan Berita Ini :

Read Previous

SMF Terbitkan Obligasi PUB Senilai Rp 2 T

Read Next

Saldo Dibekukan, Mantan Dewan Kecewa