
TANGGAPAN: Ketua DPRD BS menemui peserta aksi di depan gedung DPRD BS, Senin (6/3).
KOTA MANNA, KORANRB.ID – Massa yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Bengkulu Selatan (ASBS) kecewa, lantaran tidak dapat bertemu dengan bupati Bengkulu Selatan (BS) saat demo di gedung DPRD BS, kemarin (6/3). Bahkan kelompok ini mengancam akan melanjutkan demo ke kantor Bupati BS. Aksi mereka akhirnya hanya diterima Ketua DPRD BS, Barli Halim dan anggota DPRD BS lainnya.
Aksi tersebut dipimpin mantan anggota DPRD BS, Herman Lufti. Mereka menuntut enam janji politik Bupati BS, Gusnan Mulyadi, SE, MM. Yakni mendesak bupati merealisasikan program Sakti. Meminta Aparat Penegak Hukum (APH) menyelidiki dugaan persekongkolan proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) BS tahun 2023. Meminta APH selidiki kenaikan tarif dasar PDAM Tirta Manna. Meminta APH selidiki dana covid sebesar Rp 20 miliar untuk insentif para tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Damrah Manna. Menagih janji bupati agar membangun pelabuhan Pasar Bawah. Dan meminta bupati copot direktur PDAM Tirta Manna.
BACA JUGA: Dorong Batik Sekundang Tembus Pasar Nasional
Dalam pernyataannya di hadapan Ketua DPRD BS, Herman Lutfi menyatakan BS sedang tidak baik-baik saja. Bahkan ia menyebut BS sedang porak poranda. Sehingga pihaknya terpaksa turun ke jalan melakukan demo dan mendesak DPRD BS memanggil bupati agar bertemu dengan pihaknya.