Probis  

UMKM Butuh Kredit Murah

BHIMA YUDHISTIRA
BHIMA YUDHISTIRA

JAKARTA, KORANRB.ID – Pemerintah telah menaikkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) 2023 sebesar Rp 450 triliun. Namun, industri perbankan masih menunggu ketentuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk pelaksanaannya. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mendorong aturan skema KUR tambahan terkait penyesuaian bunga harus segera dirilis.

Menurut dia, para pelaku UMKM masih membutuhkan penyaluran kredit dengan bunga murah. Mengingat, suku bunga bank semakin mahal. Sejalan dengan penyesuaian suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang saat ini berada di level 5,75 persen.

“Penyesuaian bunga itu tujuannya untuk mempermurah bunga KUR dan menambah tambahan anggaran subsidi bunga di APBN. Harapan UMKM ya tinggal subsidi bunga program pemerintah,” ucap Bhima.

Selain itu, kebangkitan UMKM diharapkan menjadi tulang punggung mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi. Apalagi, porsi serapan tenaga kerja sektor usaha rakyat itu mencapai 97 persen. Serta berkontribusi sebesar lebih dari 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

BACA JUGA:

Optimistis Industri Manufaktur Tetap Ekspansif

“Kalau UMKM mau bangkit bank harus cepat kucurkan KUR. Menunda penyaluran KUR sama saja tidak berpihak pada pemulihan UMKM,” ucap alumnus University Of Bradford, Inggris itu.