Zakat (Kesalehan Sosial)
Aljihad, SHI, MH
Mari kita juga terus menguatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT dengan meyakini bahwa Allah lah yang paling berkuasa atas hidup dan kehidupan kita di dunia. Mari berjuang sekuat tenaga untuk menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang yang bersyukur, beriman dan bertakwa sehingga kita akan menjadi orang yang mulia di sisi Allah SWT.
Era globalisasi yang dibackup oleh revolusi industri, telah mengalami transformasi kehidupan, nilai-nilai sosial bergeser, identitas budaya meredup, kecemasan dan kegelisahan mencekam, bersikap instan dan pragmatis, bahkan sampai pada taraf sekuler. Kesalehan ritual menunjuk kepada kesalehan individual sangat penting bagi setiap pribadi tangguh dan kompetitif. Kesalehan ritual ini menunjuk kepada kepatuhan terhadap aturan dan sikap istiqamah dalam menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji, dan seterusnya.
BACA JUGA: 4 Kabupaten Tak Kebagian Vaksin Rabies, Dari Pengadaan APBD Provinsi
Kesalehan social sebagai refleksi kesalehan ritual dengan festivalisasi nilai humanis dan profetik kepada kehidupan sosial secara keseluruhan. Kesalehan spiritual merupakan kesadaran akan makna hidup dan selalu memiliki visi ke depan. Dalam kenyataannya, kita juga melihat masih terdapat ketimpangan yang tajam antara kesalehan individual dan kesalehan sosial. Banyak orang yang saleh secara individual, namun tidak atau kurang saleh secara sosial. Sedangkan “Kesalehan Sosial” menunjuk pada perilaku orang-orang yang sangat peduli dengan nilai-nilai islami, yang bersifat sosial. Bersikap santun pada orang lain, suka menolong, sangat konsen terhadap masalah-masalah umat, memperhatikan dan menghargai hak sesama dan mampu berpikir berdasarkan perspektif orang lain, mampu berempati, artinya mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain, dan seterusnya.
