Mengenal Catenaccio: Sistem Pertahanan Grendel Ala Timnas Italia

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Minggu , 19 May 2024 - 15:09

PERTAHANAN: Sistem pertahanan "grendel" yang digunakan oleh tim nasional (timnas) sepak bola Italia adalah pendekatan defensif yang terkenal dalam sejarah sepak bola Italia. Foto: IG claudiovillaphotographer/RB.--

KORANRB.ID - Sistem pertahanan "grendel" yang digunakan oleh tim nasional (timnas) sepak bola Italia adalah pendekatan defensif yang terkenal dalam sejarah sepak bola Italia.

"Grendel" sendiri berarti "kunci" dalam bahasa Italia, yang mengacu pada sifat sistem ini yang sangat ketat dan sulit ditembus oleh lawan.

Sistem ini lebih dikenal sebagai "catenaccio," yang juga berarti "kunci pintu" atau "gerendel."

Catenaccio pertama kali diperkenalkan di Italia oleh pelatih Helenio Herrera di Inter Milan pada tahun 1960-an, meskipun konsep dasarnya sudah ada sebelumnya dan digunakan oleh tim-tim Swiss.

Herrera memodifikasi dan menyempurnakan sistem ini sehingga menjadi sangat efektif.

Catenaccio biasanya dimainkan dalam formasi 1-4-4-1 atau 1-4-3-2. Ciri khas utama dari formasi ini adalah adanya "libero" atau "sweeper," yang beroperasi di belakang garis pertahanan utama.

Tugas sweeper adalah untuk membersihkan bola-bola yang lolos dari pertahanan dan memberikan perlindungan ekstra bagi penjaga gawang.

Tim yang menggunakan catenaccio fokus pada pertahanan yang sangat rapat dan terorganisir.

Para pemain bertahan ditugaskan untuk menjaga zona mereka masing-masing dengan ketat dan melakukan marking individu terhadap pemain lawan.

Meskipun fokus utamanya adalah pertahanan, catenaccio juga mengandalkan serangan balik cepat (counter-attack) untuk mencetak gol.

mengenal catenaccio: sistem pertahanan grendel ala timnas italia                            koranrb.id - sistem pertahanan "grendel" yang digunakan oleh tim nasional (timnas) sepak bola italia adalah pendekatan defensif yang terkenal dalam sejarah sepak bola italia.
"grendel" sendiri berarti "kunci" dalam bahasa italia, yang mengacu pada sifat sistem ini yang sangat ketat dan sulit ditembus oleh lawan.
sistem ini lebih dikenal sebagai "catenaccio," yang juga berarti "kunci pintu" atau "gerendel."
catenaccio pertama kali diperkenalkan di italia oleh pelatih helenio herrera di inter milan pada tahun 1960-an, meskipun konsep dasarnya sudah ada sebelumnya dan digunakan oleh tim-tim swiss.
baca juga:6 tipe striker dalam sepakbola, striker favorit kalian tipe yang mana? simak penjelasannya 
baca juga:jadwal lengkap final thailand open 2024, ganda putri pelapis indonesia tampil mengejutkan
herrera memodifikasi dan menyempurnakan sistem ini sehingga menjadi sangat efektif.
catenaccio biasanya dimainkan dalam formasi 1-4-4-1 atau 1-4-3-2. ciri khas utama dari formasi ini adalah adanya "libero" atau "sweeper," yang beroperasi di belakang garis pertahanan utama.
tugas sweeper adalah untuk membersihkan bola-bola yang lolos dari pertahanan dan memberikan perlindungan ekstra bagi penjaga gawang.
tim yang menggunakan catenaccio fokus pada pertahanan yang sangat rapat dan terorganisir.
baca juga:pssi tetapkan 4 grup isi 16 klub liga 3 nasional, berikut daftarnya: sumatera hanya 2
baca juga:lumut punya beragam manfaat, lebih 40 jenis lumut jadi bahan obat-obatan oleh masyarakat china
para pemain bertahan ditugaskan untuk menjaga zona mereka masing-masing dengan ketat dan melakukan marking individu terhadap pemain lawan.
meskipun fokus utamanya adalah pertahanan, catenaccio juga mengandalkan serangan balik cepat (counter-attack) untuk mencetak gol.
begitu tim memenangkan bola, mereka segera melancarkan serangan balik dengan umpan-umpan cepat ke depan.
setiap pemain memiliki posisi dan tanggung jawab yang jelas.
mereka harus tetap berada di posisi mereka dan tidak mudah tergoda untuk meninggalkan zona mereka.
baca juga:sejarah teknik tiki taka dan prestasinya dalam dunia sepak bola modern 
baca juga:filosofi 'jogo bonito' antarkan timnas brazil raih 5 kali piala dunia, ini sejarahnya
sementara garis pertahanan dipertahankan agar tetap kompak dan sempit, memaksa lawan untuk bermain di sisi lapangan dan sulit menembus tengah.
sangat sulit bagi tim lawan untuk mencetak gol karena pertahanan yang sangat rapat dan disiplin.
bahkan pada saat itu, timnas italia dapat dengan mudah memanfaatkan kelengahan lawan yang terlalu fokus menyerang untuk melancarkan serangan balik yang mematikan.
meski terlihat sempurna, namun catenaccio juga memiliki beberapa kelemahan.
fokus pada pertahanan membuat tim kurang kreatif dalam menyerang dan sering mengandalkan serangan balik.
selain itu juga, gaya permainan yang sangat defensif ini sering dianggap kurang menarik bagi penonton karena cenderung bermain bertahan dan kurang inisiatif menyerang.
disisi lain, timnas italia juga sering dikenal dengan pendekatan defensif yang kuat, meskipun mereka tidak selalu menggunakan catenaccio dalam bentuk yang paling murni.
pelatih seperti marcello lippi dan giovanni trapattoni dikenal menerapkan prinsip-prinsip catenaccio, terutama disiplin dalam bertahan dan efektivitas serangan balik.
kesuksesan dari catenaccio ini bisa terlihat dari kesuksesan timnas italia yang berhasil memenangkan piala dunia 1982 dan 2006, dengan pendekatan yang menekankan pertahanan yang kuat.
pada piala dunia 2006, di bawah asuhan marcello lippi, italia hanya kebobolan dua gol dalam tujuh pertandingan, menunjukkan efektivitas pertahanan mereka.
secara keseluruhan, catenaccio mencerminkan filosofi sepak bola italia yang menghargai ketatnya pertahanan dan disiplin dalam bertahan.
meskipun mungkin tidak selalu digunakan dalam bentuk yang paling ketat, prinsip-prinsip dasar dari sistem ini masih mempengaruhi gaya permainan defensif tim-tim italia hingga hari ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Rabu 26 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan