Dorong Kinerja Ekspor Perdagangan Indonesia

Heryono Hadi Prasetyo--

HARIANRAKYATBENGKULU.BACAKORAN.CO – Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi  (Bappebti) berkomitmen untuk menguatkan integrasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK). Hal itu dalam  upaya  mendorong  kesejahteraan  petani  dan  kinerja  ekspor  Indonesia.

Demikian disampaikan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan PLK, Heryono Hadi Prasetyo pada Seminar “Penguatan  Integrasi  SRG  dengan  PLK  dalam  Mendorong  Kinerja  Perdagangan  di Indonesia”.

Seminar tersebut merupakan bagian dari peran aktif Bappebti dalam mendorong ekspor pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 2023 pada Kamis (19/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

BACA JUGA:Moratorium Pembangunan Smelter Nikel

“Saat ini adalah momentum untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Integrasi SRG dan PLK diharapkan  dapat  memberikan  keuntungan  untuk  semua  pihak.  Petani  dan  pelaku  usaha  untung, pengelola gudang untung, dan perbankan juga untung. Dengan demikian, integrasi tersebut dapat mendorong kinerja perdagangan di Indonesia,” tegas Heryono.

Heryono  menambahkan,  dalam  mendorong  optimalisasi  SRG,  pengelolaan  gudang  SRG  harus profesional. Gudang SRG yang dikelola secara profesional akan berdampak positif bagi rantai pasok komoditas  ke  luar  negeri.  

Di  samping  itu,  Bappebti  telah  memetakan komoditas-komoditas  yang dapat diekspor melalui gudang SRG. Seperti, rumput laut, ikan, dan kopi. Ekspor yang telah berjalan terbukti  memberikan  keuntungan  untuk  petani  dan  pelaku  usaha,  pengelola  gudang  SRG,  dan perbankan.

BACA JUGA:TPG Triwulan Tiga Belum Bisa Dibayar

Berdasarkan data Bappebti, terdapat delapan gudang SRG untuk mengekspor rumput laut, empat gudang SRG untuk mengekspor ikan, dan empat gudang SRG untuk mengekspor kopi. 

Gudang SRG ekspor tersebut  berlokasi  di Tangerang,  Makassar,  Luwu  Timur, Probolinggo,  Tegal,  Takalar,  Aceh Tengah,  dan Subang.  Heryono  berharap,  ke  depannya  akan  aktif  gudang  SRG  ekspor  di  wilayah-wilayah lain.

Heryono juga  menjelaskan,  Bappebti,  pemerintah  provinsi  (pemprov),  dan  pemerintah kabupaten/kota  (pemkab/pemkot)  harus  menguatkan  kolaborasi  untuk  membantu  petani  dan pelaku usaha dalam optimalisasi SRG di daerah. Implementasi SRG tercermin dari nilai resi gudang yang diterbitkan serta pembiayaan yang dimanfaatkan oleh petani atau pelaku usaha. 

BACA JUGA:Pemkot Tetap Ngotot Usulkan Medy Jadi Pj Sekda Kota

Data  Bappebti,  nilai  SRG  yang  diterbitkan  sebesar  Rp 788 miliar  dengan  nilai  pembiayaan  sebesar Rp 467 milar sepanjang Januari sampai dengan September 2023.

Selanjutnya,  Heryono  menuturkan,  dalam  rangka  mendorong  implementasi  SRG  di  Indonesia, pemerintah  memberikan  stimulus  berupa  pembangunan  gudang  SRG  di  92  kabupaten/kota. Berdasarkan  data  Bappebti,  terdapat  129  gudang  SRG  aktif  yang  dikelola  oleh  pengelola  gudang SRG, baik gudang SRG swasta maupun pemerintah daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan