Ini Pengakuan Remaja Ikut Gabung Anggota Geng Motor di Bengkulu, Polresta Berikan Pembinaan
Kapolresta Bengkulu, Kombes Deddy Nata, S.Ik memberikan warning kepada anggota motor usai memberikan pembinaan.--WEST JER TOURINDO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Kapolresta Bengkulu, Kombes Deddy Nata, S.Ik memberikan warning kepada anggota motor usai memberikan pembinaan.
Pembinaan sekaligus arahan tersebut disampaikan Kapolresta di hadapan guru, orangtua anggota geng motor dan juga Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.
"Kemarin kita lakukan pengarahan untuk para anggota geng motor baik yang terlibat pidana maupun yang tidak," ungkap Kapolresta Bengkulu Kombes Deddy Nata.
Ia melanjutkan bahwa pembinaan untuk anggota geng motor tidak hanya di lakukan di Polresta Bengkulu pada satu hari saja, namun pembinaan terus akan dilakukan sehingga geng motoe tidak ada lagi di Kota Bengkulu ini.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Penyakit Keriting Daun Pada Tanaman Jambu Jamaika
Sehingga Kota Bengkulu menjadi damai tanpa ada ada geng motor berikut juga dengan kriminalitas lainnya.
"Kita akan bina mereka tidak hanya hari hari pasca diamankan namun beberapa waktu kedepan pokoknya mereka bisa lebih baik lagi," jelas Deddy.
Sementara itu salah satu anggota geng motor yang diberi arahan di Polresta Bengkulu pada 1 Oktober 2024 Tutut mengungkapkan penyesalannya.
"Kami menyesal, tidak mau lagi ikut ikut geng motor bang, kapok di tangkap Polisi bang," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya dan teman teman lainya ikut geng motor diawali dengan ajakan sesama teman di tongkrongan yang sama.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Jarang Terpapar Sinar Matahari, Berikut Penjelasanya
"Saya di ajak teman-teman saya bang, kami mulanya itu satu tongkrongan warung, jadi dekat kayak abang-abang sendiri jadi nurut aja kalau dia ajak kemana,"terangnya.
Selain karena ajakan para anggota geng motor juga di tanamkan makna solidaritas sehingga mereka bisa loyal terhadap senior sesama sesama anak warung.
"Kami yang anak warung itu sebenarnya nggak menamai kami geng motor tapi memang kami membawa motor terus, dan di tongkrongan kami itu senioritas di junjung bang, makanya kami melakukan tindakan dengan pedoman solidaritas," jelas nya.