13 Bom di Jakarta Sajikan Genre Action-Spionase, Video Perlihatkan Keresahan Masyarakat

Para pemain 13 Bom di Jakarta--

JAKARTA, KORANRB.ID – Film 13 Bom di Jakarta siap meramaikan industri perfilman tanah air di akhir tahun ini. Karya sutradara Angga Dwimas Sasongko dengan genre action-spionase itu resmi merilis first look dan trailer di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, kemarin (26/10).

 

Video tersebut memperlihatkan keresahan masyarakat terhadap teror bom yang mengelung ibu kota. Sebab, sekumpulan teroris menaruh 13 titik bom yang tersebar di Jakarta.

BACA JUGA:Dugaan Pemerasan, Polda Metro Jaya Geledah Dua Rumah Firli Bahuri, Keluar Bawa Ini

 

Sejumlah adegan perkelahian, tembak-tembakan, hingga ledakan pun dimunculkan. Angga menceritakan, ide awal film itu tercipta dari peristiwa pengeboman di salah satu mal di Tangerang pada 2015. ’’Kami menolak segala bentuk aksi terorisme karena nggak ada orang yang menikmati hidup dalam sebuah teror,’’ ucapnya.

BACA JUGA:Baru 10 Parpol Ajukan Rekening Kampanye

 

Lewat film itu, dia berhasil menumpahkan segala bentuk keresahannya terhadap aksi teror yang pernah terjadi di Indonesia. ’’Ya, ini respons atas beberapa kejadian itu, tapi tidak dengan konteks yang nyata,’’ tegas Angga.

 

Sineas 38 tahun itu berhasil membalut cerita dengan mengusung genre yang segar. Menurut dia, Indonesia memiliki banyak isu atau problematika yang bisa dieksplorasi lebih dalam untuk diangkat menjadi film dengan beragam genre. ’’Banyak sesuatu yang layak diceritakan. Filmmaker dan aktor juga mampu bersaing secara global,’’ ujarnya.

 

Dia mengklaim 13 Bom di Jakarta akan menjadi film aksi lokal terepik tahun ini. Sebab, Angga meningkatkan skala produksi film itu dari segala aspek. Misalnya, tak lagi menggunakan bantuan efek CGI (computer-generated image) seperti di film-film sebelumnya.

BACA JUGA:Kecamatan Kepahiang Juara Umum MTQ

 

’’Adegan film ini 90 persen menggunakan practical effect. Jadi, ledakannya beneran, tanpa CGI. Terus, menggunakan peluru blank untuk dapat efek tembakan yang realistis,’’ kata suami Anggia Kharisma itu.

 

Chicco Kurniawan didapuk sebagai salah satu tokoh penting di film tersebut. Berperan sebagai Oscar, pendiri perusahaan start-up di bidang mata uang digital, Chicco mempelajari banyak hal baru. Pasalnya, dia tak memiliki pengetahuan atau pengalaman di bidang tersebut. Terutama keamanan teknologi.

BACA JUGA:Lunas Jamsostek, Baru Proyek Dilunasi

 

’’Itu sih yang jadi tantangannya, karena saya tidak mengerti itu semua. Jadi, prosesnya panjang (menjiwai karakter, Red),’’ ungkap pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2021 itu.

 

Film tersebut juga memperlihatkan sisi lain Rio Dewanto yang kali ini berperan sebagai Arok, ketua kelompok teroris. Untuk bisa masuk ke karakter itu, suami Atiqah Hasiholan tersebut mengikuti serangkaian latihan fisik yang diklaim menguras energinya. ’’Kebetulan workshop jadi teroris tuh nggak ada, ya. Jadi, saya ngikutin workshop hiking, boot camp, dan lainnya,’’ jelas Rio.

 

Lutesha, Putri Ayudya, Niken Anjani, Ardhito Pramono, Muhammad Khan, Aksara Dena, Rukman Rosadi, dan Ganindra Bimo juga membintangi film yang rencananya tayang di bioskop tanah air mulai 28 Desember mendatang itu. (jpg)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan