Pada bagian akhir novel ini mengatakan bahwa novel ini merupakan fiksi dengan bahan baku sepenuhnya diambil dari kisah nyata dan wawancara mendalam berapa minggu.
Novel ini menceritakan tentang seorang mahasiswi baru sekaligus muslimah bernama Kirani.
Sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Yogyakarta.
Lewat teman satu pesantrennya di pondok Ki Ageng Kirani mulai mengikuti sebuah pengajian di masjid tarbiyah yang membahas soal-soal Islam.
Hampir semua waktunya dihabiskan untuk salat baca Alquran dan berdzikir dia memiliki hidup yang sufistik.
Dengan cita-citanya menjadi muslimah yang beragama di tengah masyarakat tapi di tengah jalan dia dilanda kekecewaan dengan organisasi garis keras yang bercita-citakan tegaknya syariat Islam di Indonesia.
Kiran melampiaskan frustasinya dengan seks bebas dan obat-obatan terlarang.
"Aku hanya ingin Tuhan melihatku lihat aku Tuhan, kan ku tuntaskan pemberontakanku padamu," kata Kira setiap kali melakukan maksiat.