Kemendag Evaluasi Kenaikan HET Minyakita, Belum Mengalami Perubahan Selama 2 Tahun

Selasa 23 Apr 2024 - 23:14 WIB
Reporter : Sumarlin
Editor : Sumarlin

KORANRB.ID – Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan evaluasi terhadap kemungkinan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.

Alasannya, HET tersebut belum mengalami perubahan selama dua tahun terakhir, yaitu Rp 14 ribu per liter.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Bambang Wisnubroto menuturkan, menaikkan HET Minyakita diharapkan dapat memperlancar realisasi domestic market obligation (DMO) dari kalangan produsen minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

”Setelah Lebaran, tentunya akan mengevaluasi besaran HET Minyakita. Saat ini kami melakukan kajian internal,” ujarnya di Jakarta, Selasa (23/4).

BACA JUGA:Kasus TPPO Terus Meningkat, Tahun 2023 Ada 2.673 Kasus

Bambang menyampaikan, realisasi DMO minyak curah maupun Minyakita sejak September 2023 terus mengalami tren penurunan.

Realisasi DMO bulanan hingga 19 April 2024 tercatat 82.531 ton atau hanya 27,5 persen dari target bulanan 300 ribu ton.

”Rendahnya DMO dipicu pasar ekspor yang masih lesu,” jelasnya.

Namun, Bambang optimistis tren ekspor mulai meningkat pada akhir bulan ini.

BACA JUGA:Wow, Perputaran Judi Online di Indonesia Mencapai Rp347 Tiriliun Per Tahun

Angka ekspor juga menunjukkan potensi tersebut.

Kemendag mencatat realisasi pengiriman minyak sawit ke luar negeri pada Februari mencapai 1,31 juta ton, kemudian turun menjadi 885 ribu ton pada Maret.

Namun, ekspor diprediksi meningkat lagi pada April ini seiring dengan telah diterbitkannya persetujuan ekspor (PE) sebanyak 1,55 juta ton.

”Laporan yang kami dapatkan dari produsen bahwa pasar ekspor akan mulai membaik pada Mei–Juni,” ungkapnya.

BACA JUGA:8.000 Warga Kota Bengkulu Dicoret dari DTKS, Apa Penyebabnya?

Kategori :