BACA JUGA: Pilkada Bengkulu Selatan, Perebutan Perahu Partai!
Kepala Lab Nanotechnology Hj. Welly Julita melalui tenaga laboratorium Elyn Novta Restiasih mengungkapkan, penelitian yang mereka lakukan membutuhkan waktu sampai dengan 8 bulan lamannya.
Dalam tempo waktu 8 bulan tersebut, tim melakukan beberapa perlakuan eksperimen.
Yaitu tahap ekstraksi, uji coba komposisi bahan dan hingga uji coba efektivitas terhadap hama rayap kayu.
Penelitian yang sempat beberapa kali diulang demi mendapatkan hasil yang maksimal.
BACA JUGA:Pemdes Diminta Untuk Laksanakan Program BLT DD dan Program Ketahanan Pangan Sesuai Regulasi
"Alhamdulillah perjuangan murid selama 8 bulan melakukan penelitian membuahkan hasil yang maksimal.
Kita bisa meraih medali emas menyingkirkan ratusan tim lainnya," kata Welly.
Welly membeberkan, penelitian yang dilakukan oleh tim tersebut bertajuk "Bioinsecticide Made From Honey Mango Peel and Palm Leaves to Control Wood Termite Pests" (Bioinsektisida dari Kulit Mangga Madu dan Daun Sawit untuk Membasmi Hama Rayap Kayu).
Hasilnya mereka berhasil menyisihkan 340 tim dari 15 negara yang dalam rangka ajang Indonesia International Invention Expo 2024 yang diadakan oleh Indonesian Youth Scientist Association, Polines Semarang.
BACA JUGA:Diduga Bawa Kabur Duit Arisan Lebih Rp 1,2 Miliar, Gadis Cantik di Rejang Lebong Ini Viral
"Pencapaian ini sangatlah luar biasa, apalagi yang ikut bukan hanya sekolah di Indonesia melainkan dari luar negeri," terangnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 10 Pentagon H. Yeye Hendri, M.Pd mengatakan dirinya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh pelajarnya. Apalagi perlombaan ini adalah tingkat internasional.
Sebagai satuan pendidikan SMAN 10 Pentagon terus memfasilitasi peserta didik di bidang inovasi Iptek.
Hal ini sejalan dengan visi SMAN 10 Pentagon yaitu berkualitas, berperadaban, berkearifan lokal, berwawasan nasional dan global.
BACA JUGA:Bingung Cari Ide Usaha? Ini Dia 5 Ide Usaha Kekinian yang Patut Dicoba