231 Warga Seluma Terserang DBD Selama Januari - Mei 2024

Rabu 08 May 2024 - 11:22 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

SELUMA, KORANRB.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salahsatu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi kesehatan warga Kabupaten Seluma.

Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais mencatat dalam kurun waktu Januari hingga 7 Mei 2024, ada 231 kasus DBD yang ditangani oleh RSUD Tais.

Hal ini disinyalir kuat masih berkaitan dengan faktor cuaca ekstrem di Kabupaten Seluma. Direktur RSUD Tais, dr. Evaroida Siahaan mengatakan bahwa adapun rincian dari 231 kasus tersebut yakni

Perawatan di ruang mawar sebanyak 38 orang, paling banyak kasus di bulan Maret yakni 13 orang.
Lalu ruang melati sebanyak 98 orang, paling banyak kasus di bulan Februari yakni 21 orang.

BACA JUGA:DPRD Minta Dinkes Serius Tangani DBD, Tak Ada Tindaklanjut Siap-siap Dipanggil

Kemudian ruang anak dan ICU sebanyak 79 orang, paling banyak kasus di bulan Maret yakni 25 orang.
Dilanjutkan ruang YK yakni 2 orang hanya di bulan Februari. Terakhir ruang VIP total 14 orang, terbanyak di bulan Maret sebanyak 7 orang.

"Paling banyak dirawat di ruang melati yakni total 98 orang. Untuk total keseluruhannya 231 oranh,"ungkap Direktur RSUD Tais.

Dalam kesempatan ini pula, Direktur RSUD Tais mengimbau kepada warga Kabupatan Seluma, karena musim hujan telah tiba.

BACA JUGA:DBD Tembus 215 Kasus, Ini 3 Instruksi Bupati Seluma

Sebaiknya kenali gejala awal DBD, yakni panas tinggi secara berkala sejak 2 hingga 7 hari.

Nyeri sendi, otot, diare dan sakit perut di ulu hati. Selain itu ada bintik merah di kulit, disertai muntah, mimisan dan gusi berdarah.

Jika gejala tersebut muncul, lakukanlah pertolongan pertama sebelum ke dokter.

Yakni dengan cara minum air putih sebanyak mungkin, turunkan panas dengan obat dan kompres air dingin, lalu makan makanan bergizi dengan jumlah yang banyak.

Lalu untuk upaya pencegahannya, bersihkan tempat makan minum yang sudah digunakan, juga tempat penampungan air.

BACA JUGA:DBD di Bengkulu Tengah Terus Bertambah, Sudah Mencapai 54 Kasus

Terakhir rapikan ruang penyimpanan baju bekas pakai dan jangan digantungkan.

"Jadi jika ingin terhindar, ikuti anjuran tersebut. Jika sudah terlanjut terkena, sebaiknya segera lakukan pertolongan pertama, jika tidak juga sembuh maka segera ke dokter atau faskes terdekat,"imbau Direktur RSUD Tais.

Angka kasus DBD di Kabupaten Seluma pada tahun ini terus melonjak, saat ini Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE sudah memberikan surat edaran yang ditujukan kepada beberapa stakeholder guna menekan angka kasus DBD yang terus melonjak tersebut.

Dalam Surat Edaran (SE) nomor 800 / 71. 4 / B. 7 / IV / 2024 Tentang pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Seluma tersebut.

Bupati Seluma menginstruksikan Forkopimda Seluma, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Seluma, Camat se Kabupaten Seluma dan Lurah / Kades se Kabupaten Seluma untuk 3 hal ini.

BACA JUGA:Kasus DBD Mukomuko Ditetapkan Sebagai KLB, BTT Akan Segera Digelontorkan Untuk Penanganan

1. Forkopimda, Kepala OPD dan Kepala Badan untuk lebih memprioritaskan serta menjaga kebersihan lingkungan kantor sekitarnya, khusus untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Dikbud) Kabupaten Seluma untuk menyampaikan ke seluruh sekolah sekolah yang ada dibawah naungannya.

2. Khusus OPD Dinas Kesehatan untuk lebih intens melakukan sosialisasi tentang cara pencegahan dan pengendalian kasus DBD ke seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Seluma.

3. Seluruh Camat / Lurah / Kades agar mengimbau kepada masyarakat yang mengalami demam selama lebih dari tiga hari, dapat melakukan check RDT Dengue Combo di Puskesmas wilayah setempat.

Untuk mencegah penambahan kasus DBD di Kabupaten Seluma, saat ini Dinkes Seluma juga telah menyebarkan dan menyiapkan bubuk abate secara gratis bagi warga di sejumlah desa/kelurahan yang membutuhkan.

BACA JUGA:2 Meninggal Dunia, DBD Mengganas di Bengkulu Selatan, Total 158 Kasus

Diharapkan ini dapat menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Seluma.

Selain dibagikan dilapangan, bubuk abate tersebut juga disediakan di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Seluma, agar dapat ditaburkan ke tempat penampungan air milik warga.

"Saat ini untuk abate tersedia di semua Puskesmas di Seluma, itu diberikan secara cuma-cuma atau gratis. Kami juga masih intensif melakukan pengasapan (fogging) di wilayah desa atau kelurahan yang terdapat kasus DBD, tetapi itu sifatnya hanya sementara," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rudi Syawaludin, S. Sos.

Ia menambahkan, setiap kepala keluarga (KK) akan diberikan bubuk abate secukupnya sesuai kebutuhan, mengingat dosis bubuk abate yang akan ditaburkan ke tempat penampungan air paling banyak setengah sendok makan.

BACA JUGA:Sudah 89 Kasus DBD, 2 Meninggal, Dinkes Perketat PSN

"Untuk dosisnya penaburan bubuk abate cukup setengah sendok makan untuk penampungan air pada umumnya,"ujar Rudi.

Selain itu, menurutnya selain pemberian bubuk abate yang paling penting menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

Dilanjutkan Rudi, keluarga pasien yang mengalami DBD harap melapor ke Dinkes atau faskes terdekat agar langsung disemprotkan fogging disekitar area rumahnya untuk mencegah penyebaran nyamuk.

Kategori :