BENGKULU, KORANRB.ID- Kucing merah dengan nama latinnya Pardofelis badia atau Catopuma badia, di kenal juga sebagai kucing kalimantan, kucing merah kalimantan, atau kucing batu kalimantan.
BACA JUGA:Tidak Hanya Kucing, 10 Binatang Ini Konon Pembawa Keberuntungan
Jenis kucing merah ini merupakan endemik pulau Kalimantan yang lebih jarang ditemui apabila dibandingkan dengan spesies kucing lain yang mana proses spesies baru berevolusi dari spesies nenek moyang melalui evolusi hambatan reproduksi saat menghuni wilayah geografis yang sama (simpatrik)
BACA JUGA:Mengalami Sakit Gigi, Ini 10 Ciri–ciri Kucing Sudah Tua
Hal tersebutlah yang menyebabkan kurangnya sejarah serta catatan terakhir, mengenai kucing merah ini.
Dilansir dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam, pada tahun 2022 telah mengklasifikasikan jenis kucing hutan ini sebagai hewan yang terancam punah.
Hal ini diperkirakan lebih dari 20 % pada tahun 2020 jenis kucing merah kalimantan ini telah hilang habitatnya.
BACA JUGA:Perenang Ulung Terancam Punah, Ini 5 Fakta Kucing Bakau
Pada tahun 2007, jumlah populasi efektif dari kucing merah kalimantan ini diperkirakan kurang dari 2.500 ekor.
Secara historis, kucing merah ini telah dicatat langka dan pada saat ini kepadatan serta populasinya rendah, bahkan di habitat aslinya.
Oleh karena keberadaanya, kucing merah ini tergolong hewan yang terbilang dekat dengan kesehariannya.
BACA JUGA:Stop Perburuan Liar! Ini 7 Kucing Asal Indonesia yang Hampir Punah
Telah dirangkum koranrb.id, berikut 5 fakta kucing merah endemik Kalimantan yang hampir punah, adalah:
1. Hewan endemik sekaligus habitat di Pulau Kalimantan
Sesuai dengan namanya, jenis kucing merah ini tersebar luas di Pulau Kalimantan, atau yang dikenal juga dengan Pulau Borneo, mulai dari dataran rendah, hutan rawa hingga perbukitan.