Permintaan Fogging Tak Kunjung Dipenuhi, Warga Takut DBD Kecewa Kinerja Dinkes

Rabu 15 May 2024 - 23:41 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : Patris Muwardi

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Tampaknya keseriusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko melakukan pencegahan Demam Berdarah Dengure (DBD) perlu dilakukan evaluasi. 

Pasalnya, saat warga Kabupaten Mukomuko khawatir menjadi korban DBD karena tingginya kasus dan sudah ada korban meninggal dunia, permintaan dilakukan fogging tak kunjung dipenuhi. Meskipun usulan ke Kantor Dinkes Mukomuko disampaikan dari jauh hari.

BACA JUGA: Guru SMP di Kaur Korban Kecelakaan Harus Amputasi Kaki, Butuh Uluran Tangan

“Apa tidak kami kecewa, ini DBD tengah mewabah di Mukomuko kita pun se Provinsi Bengkulu urutan ke 4 terbanyak kasus. Tapi dari awal April 2024 hingga hampir habis bulan Mei 2024 tak juga kunjung direalisasikan,’’ tandas Ketua RT 03 Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko, Raswanto.

Dia mengatakan, permintaan fogging dari warga Bandar Ratu telah melalui kesepakatan bersama. Karena memang saat ini nyamuk memang banyak di lingkungan tempat tinggal masyarakat. 

BACA JUGA:Sumbangan Perpisahan Murid Meresahkan, Diskibud Terbit SE dan Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah

Dimana surat yang diterbitkan di tingkat RT dan juga Kelurahan Bandar Ratu telah diteruskan pihak kecamatan ke Dinkes Mukomuko secara resmi. 

Namun sangat disesali hingga pertengahan Mei belum juga ada tindakan ataupun keputusan fogging bisa dilakukan atau tidak.

“Permintaan fogging itu kami sampaikan, dikarenakan pada April lalu ada tujuh warga khususnya di RT 03 terkena wabah DBD. Belum lagi di bulan Mei ini sudah di atas lima orang,”bebernya.

Maka dari itu rapat yang diselenggarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko dengan merangkul berbagai pihak melakukan Pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta melakukan 3M di Mukomuko, tanpaknya belum dijalankan OPD terkait. 

Sehingga warga merasa kecewa berat akan kinerja Dinkes. Tentunya dengan dilakukan fogging, paling tidak bisa membunuh nyamuk-nyamuk dewasa yang membawa penyakit  tersebut.

BACA JUGA:4 Kapal Trawl Nelayan Bantal Kepergok Beroperasi Saat Nelayan PIM Gelar Doa Tahunan, Diamankan

”Kami merasa ditipu kalau seperti ini. Sebelumnya mengajak kami membrantas DBD. Ketika sudah banyak warga kami yang positif DBD, Dinkes malah tak kunjung melakukan upaya penanggulangan. Kalau begini berarti Dinkes hanya mengadalkan warga yang bersih-bersih,” tegas Raswanto.

Hal yang sama diakui Edi, warga Desa Pondok Batu Kecamatan Kota Mukomuko. Serangan penyakit DBD ini tidak hanya menimpa 1 Kepala Keluarga (KK) saja di Pondok Batu, namun banyak KK.

Berkaitan  dengan upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan sejauh ini belum terlihat. Warga pun secara bergantian masih terus keluar masuk Rumah Sakit (RS) kaena mengalami penyakit diduga DBD.

Kategori :