KOTA MANNA, KORANRB.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Selatan, Novianto M.Si mengingat seluruh guru, untuk tidak berbuat asusila. Sudah tugas Dinas Dikbud memberikan edukasi. Tugas ini bukan hanya untuk siswa, tapi juga berlaku untuk dewan guru.
Maraknya kasus asusila sebut Novianto menjadi catatan khusus bagi pelaku dunia pendidikan.
“Warning khusus bagi guru dan siswa, jangan sampai ada lagi kasus-kasus tentang asusila. Kasihan masa depan dunia pendidikan Bengkulu Selatan,” ingat Novianto
Oleh karena itu lanjut Novianto, setiap moment Dinas Dikbud selalu mengingatkan peran penting guru mencegah kenakalan remaja, termasuk soal asusila.
BACA JUGA:Sudah 3 Kasus Penipuan Berkedok Pacaran Online Ditangani Polres Rejang Lebong
Para guru akan dikumpulkan melalui forum dan memberkan peringatan keras bagi pelaku pendidik Bengkulu Selatan.
“Fokus pencegahan, dampak bagi masa depan bangsa, ini yang diperlukan. Perlu edukasi hukum juga,” tambah Novianto
Kepala Cabdin Wilayah III Manna Ir Depti Burhani pun menyampaikan hal sama. Ia tidak mengalahkan pendidikan guru, namun akhir-akhir ini ia menilai siswa kurang mendapatkan edukasi etika, sopan santun hingga bergaul. Salah pergaulan dapat membuat siswa terjerumus.
Maka dari itu ia sependapat dengan Dikbud Bengkulu Selatan untuk memberikan edukasi khusus bagi guru dan diteruskan ke siswa.
BACA JUGA:Video Syurnya Hebohkan Warga Rejang Lebong, Begini Tanggapan Oknum Kepsek Kepada Polisi
“Diingat terus menerus, jadi akan menjadi perhatian. Ini harus dilakukan, Bengkulu Selatan memang sedang tidak baik (dunia pendidikan red),” ujar Depti
Sementara itu Kasi Intel Kejari Bengkulu Selatan Hendra Catur Putra, melalui Jaksa masuk sekolah ,jaksa memberikan edukasi hukum terhadap guru hingga siswa. Hal ini bagi Catur penting, karena dapat mencegah perbuatan melawan hukum.
“Sebenarnya sudah kami lakukan (edukasi hukum ke sekolah red) tapi kembali kami giatkan,” kata Catur.(tek)