Untuk mempelajari dan menerapkan strateginya tidak cukup sulit, jika target man memiliki kualitas kontrol dan penguasaan bola yang baik tentunya pertahanan lawan akan jebol.
BACA JUGA: Thailand Open 2024: Ana-Tiwi Mengejutkan, 1 Wakil Indonesia ke Final
BACA JUGA:Menggiurkan: Segini Hadiah Juara Premier League, City atau Arsenal
Sayangnya dengan cukup mudahnya strategi ini berjalan, lawan tentunya akan mengevaluasi permainan kick and rush.
Sehingga dipertemuan selanjutnya strategi tersebut dapat diredam lawan dengan memaksimalkan strategi bertahan dan meletekkan bek yang tangguh untuk menjaga target man.
Tidak semua strategi berjalan mulus, disetiap umpan panjang yang diberikan pasti akan ada yang tidak akurat, sehingga lawan akan menguasai keadaan dan melakukan serangan balik.
Adanya strategi kick and rush otomatis membuat lini tengah tidak kreatif, jika mendapatkan lawan yang lini belakang yang solid otomatis strategi kick and rush tidak dapat diandalkan.
Beberapa tim yang menerapkan strategi ini yaitu
1. Wimbledon FC (1980 - 1990)
Berkah dari strategi kick and rush didapat oleh Wimbledon FC sehingga berhasil menjuarai Piala FA tahun 1988. Wimbledon FC berhasil membekuk liverpool dipartai final dengan skor 1 - 0.
2. Watford Era Graham Taylor
Di bawah asuhan Graham Taylor, Watford mengadopsi gaya kick and rush serta membawa mereka dari Divisi Keempat ke Divisi Pertama (sekarang Premier League) dalam waktu lima tahun.
Puncaknya mereka berhasil meraih posisi runner up divisi pertama musim 1982-1983, hanya berada dibawah Liverpool.
Kemudian Watford juga berhasil melaju pada partai Final Piala FA 1984, meskipun pada akhirnya mereka kalah dari Everton dengan skor 2 - 0.
3. Sheffield United (1989)
Dibawah asuhan Dave Bassett yang menerapkan strategi kick and rush, Sheffield United berhasil promosi ke Divisi Pertama pada musim 1989-1990.