KEPAHIANG, KORANRB.ID - Sedang memasuki puncak musim panen, aksi maling kopi di hamparan atau jemuran makin mengganas di Kabupaten Kepahiang.
Pelaku tak lagi menyasar biji kopi di batang, karena rata-rata petani saat ini sudah berjaga di kebun.
Maling biji kopi di batang juga memiliki risiko, karena membutuhkan waktu yang lumayan panjang.
Beda halnya dengan menyasar biji kopi yang sudah dijemur petani di hamparan.
Biji kopi yang sudah siap jual tersebut, sudah terkumpul dan hanya butuh waktu singkat untuk mengangkutnya.
BACA JUGA:Data Valid, Kunci Majunya Pertanian Daerah, Minimalisir Bantuan Salah Sasaran
Biasanya, pelaku menyasar biji kopi di jemuran pada malam hari disaat pemilik sudah lengah.
Modus aksi pencurian kopi di hamparan tersebut, mulai meningkat belakangan ini.
Setidaknya dalam sepekan terakhir, warga sudah berhasil menggagalkan aksi pelaku saat beraksi di Desa Kutorejo Kecamatan Kepahiang.
Salah satu warga desa Kutorejo, Dodi Sukanto (43), Minggu 19 Mei 2024 menyampaikan warga berhasil menangkap basah pelaku saat beraksi pada hamparan kopi.
BACA JUGA: Pengamanan Pilkada Mukomuko 2024 Habiskan Rp5,2 Miliar, NHPD Akan Ditandatangani, Ini Jadwalnya
Warga yang kesal lanjutnya, sempat menciderai pelaku hingga terpaksa dilarikan ke RSUD Kepahiang, Jumat 17 Mei 2024 malam.
"Ini yang tertangkap, yang belum masih banyak.
Tertangkap ini juga karena memang sudah diintai. Kami petani kopi sudah kesal.
Berulang kali kopi yang sudah dijemur dan sudah kering siap jual, tahu-tahu sudah tak ada," kata Dodi.