KORANRB.ID – Terkadang tidak jarang anda mendapati anak yang hobi marah-marah baik kepada teman seusianya ataupun dengan saudaranya.
Anak dengan usia 2 hingga 5 tahun memang belum mengerti untuk mengontrol emosi.
Maka dari itu sebagai orang tua yang baik anda harus mendamping tumbuh kembang sang anak, sehingga dapat mengarahkan anak untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan.
Anak-anak seringkali mengalami emosi yang intens, yang salah satu ekspresi emosional umumnya yaitu kemarahan.
Marah merupakan respon alami terhadap frustrasi, kelelahan, atau ketidakmampuan mengatasi situasi tertentu.
BACA JUGA:279 Peserta Mendaftar PKD di Bengkulu Tengah
Namun, jika tidak diatasi dengan tepat, perilaku marah-marah ini bisa berdampak negatif pada perkembangan anak dan hubungan sosial hingga mereka dewasa.
Maka dari sebagai orang tua anda harus mencoba untuk memahami apa yang membuat sang buah hati anda marah.
Apakah itu karena merasa terusik, atau sebagai bentuk mengekspresikan keinginan, karena mereka merasa keinginan tidak dituruti.
Dengan memahami akar penyebab kemarahan, anda dapat mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasinya.
Selain itu juga orang tua harus membantu anak anda mengenali emosi mereka, termasuk kemarahan.
Ajarkan mereka bahwa emosi adalah hal yang normal, tetapi penting untuk mengendalikannya dengan cara yang sehat.
BACA JUGA:Jangan Sembarangan, Ini Rekomendasi Tempat Bermain yang Aman Bagi Anak
Ajarkan pula anak anda teknik-teknik relaksasi seperti menarik nafas dalam-dalam ketika marah, atau mencari stimulasi lainya.
Agar dapat membantu anak menenangkan diri ketika marah. Menjadi perhatian serius bagi orang tua anak-anak akan sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.
Oleh karena itu, penting bagi anda sebagai orang tua untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi.
Tunjukkan kepada mereka bagaimana cara menghadapi situasi yang menantang tanpa kehilangan kendali.
Ketika anak anda marah, berbicaralah dengan tenang dan penuh empati. Dengarkan dengan seksama apa yang mereka rasakan dan berikan dukungan.
BACA JUGA:Cek Sekolah Anak Anda, Ini 7 Kedok Biaya Sekolah yang Ternyata Bentuk Pungli
Ini akan membantu mereka merasa didengar dan dipahami.
Ciptakan lingkungan yang mendukung di rumah, dengan mengindari situasi yang dapat memicu kemarahan anak, dan berikan edukasi pada waktu dan tempat tertentu anak boleh mengekspresikan emosi mereka dengan aman.
Karena anak masih dalam masa pertumbuhan jangan lupa untuk memberikan pujian ketika anak anda berhasil mengendalikan kemarahannya atau menggunakan teknik-teknik yang telah dipelajari untuk mengelola emosi mereka.
Penguatan positif akan memperkuat perilaku yang diinginkan.
Namun tetap saja berikan batasan dan konsekuensi yang jelas untuk perilaku yang tidak dapat diterima, dan Pastikan pula anak anda memahami konsekuensi dari tindakan yang salah.
BACA JUGA:Korban Anak Trauma Kata ‘Mengaji’, Polisi Tindak Lanjuti Laporan Oknum Guru Ngaji
Apabila anak anda memiliki sifat yang selalu mengalami masalah dalam mengelola kemarahannya, anda bisa membawa anak mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog anak atau konselor.
Mengatasi anak yang suka marah-marah memang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.
Dengan pendekatan yang tepat, anda dapat membantu anak anda belajar mengelola emosinya dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih sehat.
Membujuk buah hati yang sering marah-marah memang membutuhkan pendekatan yang lembut, penuh empati, dan konsisten.
Terpenting anda harus tetap tenang, jika anda merasa frustrasi atau marah sendiri, ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum berinteraksi dengan anak anda.
BACA JUGA:7 Kiat Aman Bonceng Anak Naik Motor, Orangtua Wajib Tahu
Ingatlah bahwa mengajari buah hati untuk bisa mengelola emosinya adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Teruslah memberikan dukungan dan cinta kepada mereka, dan jadilah teladan yang baik dalam mengelola emosi anda sendiri.
Ketika buah hati anda marah-marah, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari sebagai orang tua agar situasi tidak memburuk hindari mengabaikan perasaan marah anak atau menyalahkan mereka karena merasa emosi tersebut.
Ini bisa membuat anak merasa tidak dipahami dan memperburuk kemarahannya.
Jangan berteriak atau menunjukkan kemarahan kepada anak. Karena tidak akan membantu mereka dapat belajar mengelola emosi.
BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Kutu yang Menyerang Manusia, Anak-anak Sering Menjadi Korban
Sebaliknya, hal ini bisa membuat mereka merasa takut dan tidak nyaman. Hindari membandingkan anak anda dengan anak lain yang mungkin lebih tenang atau kurang sering marah.
Setiap anak memiliki kepribadian dan tantangan mereka sendiri.
Selain itu anda tidak diperbolehkan mengancam atau menggunakan hukuman fisik sebagai cara untuk mengendalikan perilaku marah anak tidak akan membantu mereka belajar cara mengatasi emosi dengan baik.
Ini juga bisa menyebabkan rasa takut dan trauma pada anak. (*)