KORANRB.ID – Dua pekan lagi akan memasuki bukan Dzulhijjah 1145 H, bagi umat Islam ada peluang bukan hanya “menumpuk” pahala namun juga menghapus dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya, lakukan hal tersebut.
Pahala ini bisa didapatkan dengan melakukan ibadah puasa Arafah.
Puasa Arafa adalah puasa yang dikerjakan 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum Idul Adha.
Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.
Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,”.
BACA JUGA:8 Aturan Tak Tertulis Saat Menunggu Antrean di Klinik atau Rumah Sakit
Hal ini tentunya sangat diidam-idamkan oleh Umat Muslim karena ibadah bukan hanya berharap meningkatkan amal ibadah dan menghapus dosa, namun sebagai kewajiban sebagai seorang Muslim.
Bagi anda yang ingin berpusa Arafah untuk mebaca niat ini, “Nawaitu Shouma Arafata Sunnatan Lillahi ta’ala,”.
Atau bagi anda yang merasa ingin melafazkan dengan bahasa Indonesia maka bisa melafazkan niat, “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala,”.
Puasa sebelum Idul Adha sebenarnya bukan hanya puasa Arafah yang dilakukan 9 Dzulhijjah.
Puasa ini dilakukan sejak awal bulan Dzulhijjah atau diwaktu 10 hari pertama hingga menjelang Idul Adha.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Baju Lebaran Khusus Untuk Orang Tua
Hal ini dikuatkan dalam Hadist Riwayat Hafshah Radiallahu Anha, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh,”.
Selain puasa Arafah juga ada puasa Dzulhijjah atau puasa yang dilaksanakan pada 10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah persisnya tanggal 1-7 Dzulhijjah.
Dalam Hadist Riwayat Ahmad, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah),”.
Bagi anda yang ingin berpuasa Dzulhijjah maka anda membaca niat “Nawaitu Shouma Syahri Dzulhijjah Sunnatan Lillahi Ta Ala,”.
Selain puasa Arafah dan Puasa Dzulhijjah, ada juga puasa Tarwiyah.
Puasa ini merupakan puasa pada hari Ke-8 Dzulhijjah atau setelah masa puasa Dzulhijjah.
BACA JUGA:Polres Mukomuko Memiliki 9 Polsek, Polsek Satu Ini Punya Wilayah Tugas Terluas
Hal ini dikuatkan Dalam Hadist Riwayat Ali Al Muairi, “Barangsiapa berpuasa 10 hari maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun,”.
Bagi anda yang memang ingin melaksanakan puasa Tarwiyah bisa membaca niat, “Nawaitu Shouma Tarwiyata Sunnatan Lillahi Ta Ala,”.
Atau dalam bahasa Indonesia anda bisa melafazkan, “Saya Niat Puasa Tarwiyah, Sunnah Karena Allah Ta Ala,”.
Berikut peluang anda sebagai umat Islam dalam mengumpulkan pahala pada bulan Dzulhijjah ini.
Selain, jika anda tergolong mampu anda juga bisa kembali menambah pahala anda dengan beribadah Kurban.
di Indonesia bulan Dzulhijjah disebut juga bulan haji.
BACA JUGA:Xavi Hernandez Resmi Tinggalkan FC Barcelona, Ini Sosok Calon Penggantinya
Namun saat ini untuk menjalankan iabdah haji tentunya tidak mudah.
Untuk melaksanakan ibadah haji bukan hanya membutuhkan kesiapan materi maupun mental secara agama, namun juga membutuhkan kesabaran selain panggilan dari Allah.
Pasalnya, antrean panjang keberangkatan haji sudah merata terjadi di daerah-daerah di Indonesia.
Bahkan di Provinsi Bengkulu saat ini antrean haji sudah mencapai 20 tahun.
Sehingga bagi anda yang berniat menjalankan ibadah haji dan mendaftar hari ini, maka anda akan terdata untuk berangkat 20 tahun kedepan.
Ini tentunya dengan kondisi kuota keberangkatan sekitar 200 jemaah setiap tahunnya.
Namun tentunya hal ini tidak boleh menurunkan semangat anda untuk mendaftar haji sebagai ibadah. Wallahu A’lam. (*)