KORANRB.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan melakukan pertemuan secara bilateral dengan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Benedetto Latteri.
Dalam pertemuan itu, Dubes Latteri menawarkan peluang ekspor Indonesia ke Eropa via Pelabuhan Genova dan Trieste.
"Kami menjajaki peluang ekspor ke Uni Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Pelabuhan Trieste di Italia yang ditawarkan Dubes Latteri," kata Mendag dalam keterangannya, Jumat, 24 Mei 2024.
Dia menjelaskan, keuntungan Indonesia mengekspor melalui kedua pelabuhan tersebut adalah posisinya sebagai pintu masuk ke Eropa Tengah dan Timur.
BACA JUGA:Konsumen Indonesia Optimistis Ekonomi Meningkat
Terlebih, jumlah perdagangan Indonesia dengan Eropa masih sepertiga dari perdagangan Vietnam dengan Eropa.
"Pemanfaatan jalur ekspor melalui dua pelabuhan itu diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa, dan dengan Italia pada khususnya," jelasnya.
Selain itu, Dubes Latteri juga menyampaikan bahwa pemerintah Italia bersama dengan pihak swasta di Italia juga menawarkan solusi teknis bagi produk ekspor unggulan Indonesia, seperti CPO dan kopi, yang terdampak kebijakan deforestasi Uni Eropa.
Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah skema sertifikasi untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan kebijakan tersebut.
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Salurkan Bantuan Makanan Tambahan Bergizi
Untuk membahas tawaran Italia secara lebih mendalam, Dubes Latteri pun mengundang perwakilan Kementerian Perdagangan RI ke Italia untuk bertemu Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Italia serta Otoritas Pelabuhan Genova dan Trieste.
Menurut Zulhas, pertemuan tersebut ditujukan untuk membuka diskusi perihal aspek teknis yang perlu diperhatikan.
Pada kesempatan ini, Mendag juga meminta dukungan Pemerintah Italia untuk penyelesaian perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU–CEPA).
Mendag mengatakan, Indonesia dan Italia berbagi keinginan untuk menyelesaikan perundingan secepat mungkin.
BACA JUGA:365 Ribu Ton Pupuk Subsidi Disiapkan Memasuki Musim Tanam Kedua 2024