KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong dalam waktu dekat ini akan melakukan audit terhadap seluruh kasus stunting.
Hal ini setelah dalam beberapa waktu lalu, angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong mengalami lonjakan signifikan di semester pertama tahun 2024.
Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di kabupaten ini naik hingga 8 persen.
BACA JUGA:'Tobat, Nyesal Aku', Tsk Dugaan Korupsi Dana BOS MAN 2 Kepahiang Menangis Terseduh
Kenaikan ini menjadi perhatian serius, mengingat pada tahun 2023, Rejang Lebong berhasil menurunkan angka stunting hingga 15,6 persen dan menjadi yang terbaik se-Provinsi Bengkulu dalam hal penurunan kasus stunting.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah, SH mengungkapkan lonjakan kasus stunting ini menjadi tanda tanya besar, terutama karena data SKI bersifat by name by address.
Oleh karena itu, pihaknya berencana melakukan audit dan surveilans guna memastikan keakuratan data tersebut.
Menurut Hendra yang juga Wakil Bupati Rejang Lebong, audit dan surveilans ini penting untuk mendapatkan data pembanding yang lebih akurat terkait peningkatan kasus stunting yang dilaporkan oleh SKI.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Suhu Panas di Kota Bengkulu, Siang Hari Capai 33,9 Derajat Celcius
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi penyebab utama lonjakan kasus dan merumuskan strategi yang efektif untuk menanggulanginya.
"Pemkab Rejang Lebong akan terus berupaya keras melalui TPPS untuk mengatasi masalah stunting, dengan fokus pada upaya preventif dan intervensi gizi. Program-program yang telah berjalan sebelumnya akan dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan temuan dari audit dan surveilans yang akan dilakukan," ungkapnya.
Tahun 2023, Kabupaten Rejang Lebong mencatat prestasi gemilang dengan penurunan angka stunting hingga 15,6 persen, menjadikannya juara pertama di Provinsi Bengkulu dalam penurunan kasus stunting.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program intervensi yang dijalankan oleh TPPS, termasuk penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan, dan peningkatan akses layanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak.
BACA JUGA:Permudah Sertifikasi Guru, Tingkatkan Kesejahteraan
Namun, tantangan besar di tahun 2024 ini memaksa pemerintah untuk menggali lebih dalam penyebab kenaikan kasus stunting.