Tenaga medis yang akan direalokasi tentu sesuai kebutuhan standar yang dibutuhkan saat ini yaitu kurang lebih sebanyak 50 orang. Mulai dokter, paramedis, tenaga medis, administrasi dan penunjang tata usaha.
BACA JUGA:Penurunan Status RSUD dari BLUD ke UPT Masih Menunggu Kajian Teknis
"Sambil jalan ada evaluasi dianalisa kembali kebutuhan tenaga, kebutuhan sarana dan prasarananya," ujar Bustam.
Meskipun realokasi tenaga medis dari 2 pusekesmas dilakukan, namun untuk pelyanan di puskesmas masih tetap berjalan. Ada pengaturan pembagian tenaga dari puskesmas ke rumah sakit.
Nanti kebijakan analisis kebutuhan SDM kesehatan dan rencana kebutuhan SDM kesehatan diatur oleh Kasubag Kepegawaian.
“Jadi untuk sementara nanti tenaga medis di puskesmas bergantian dinas di RS Pratama yang nantinya jadwal akan kita atur,” sebutnya.
Terpisah Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos mengatakan adanya pembangunan RS Pratama, memberikan harapan baru kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas kesehatan yang memadai dan cepat.
Selama ini jika masyarakat ingin berobat harus menempuh waktu seharian ke Kota Mukomuko, begitu juga jika ke Kota Bengkulu.
“Kalau selama ini warga kami yang sakit atau ingin melahirkan dengan operasi harus ke Kota Mukomuko, itupun tidak jarang di rujuk lagi ke Padang Sumatera Barat. Jika ke Kota Bengkulu masih terlalu jauh,” ujarnya.
Lanjutnya, selain itu juga dengan adanya pembangunan RS Pratama di wilayah Kecamatan Ipuh, akan menambah hidup wilayah ini. Baik itu pergerakan roda perekonomian, maupun pertumbuhan penduduknya.
‘’Semoga saja RS Pratama ini selain meningkatkan pelayanan kesehetan, dapat membantu prekonomian masyarakat secara tidak langsung,’’ pungkasnya.