Sebagai informasi, untuk menyukseskan Festival Tabut 2024, yang dimulai 7 Juli 2024, atau bertepatan dengan 1 Muharam, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menyiapkan anggaran Rp600 juta.
Selain itu, supaya Festival Tabut 2024 berjalan tertib dan lancar, Pemprov Bengkulu akan menggunakan jasa Event Organizer (EO) sebagai pelaksana.
BACA JUGA:101 Nasabah Manfaatkan Program Kredit Konsumer di Bank Bengkulu Cabang Karang Tinggi
BACA JUGA:Indonesia Komitmen Selesaikan Proses Ratifikasi Sistem Perdagangan Preferensi - OKI
Dana Rp600 juta untuk menyelenggarakan Festival Tabut 2024 ini bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu tahun 2024. Langsung berkontrak dengan Event Organizer sebagai penyelenggara.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah MMA mengatakan, bahwa penggunaan event organizer sebagai pelaksana akan menyiapkan kegiatan Festival Tabut dan bazar bisa lebih baik.
Kemudian keamanan atau kamtibmas terjaga dengan baik. Selain itu di sisi pengelolaan sampah bisa lebih terkoordinir dengan menggunakan petugas kebersihan.
"EO (Event Organizer, red) juga menyiapkan fasilitas umum (Fasum) seperti tempat penonton, musala, WC umum. Kemudian air minum isi ulang dan lainnya," sampai Rohidin, Senin, 10 Juni 2024.
Rohidin menerangkan, bahwa Festival Tabut 2024 ramah terhadap penyadang disabilitas. Sebab ada fasilitas dan ruangan yang lebih leluasa untuk para penyandang disabilitas dalam even tersebut.
Serta Rohidin juga mengharapkan, rangkaian persiapan dan penyelenggaraan Festival Tabot 2024. Dapat berjalan lancar dan tanpa kendala.
"Tahun ini kita persiapkan semeriah mungkin dengan memberikan kesempatan seperti penyadang disabilitas dan anak-anak panti asuhan untuk turun serta. Semoga lancar," beber Rohidin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar mengatakan, anggaran pelaksana yang diserahkan ke even organizer sebesar Rp600 juta untuk mempersiapkan semua kegiatan festival.
Sedangkan untuk anggaran Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) sebesar Rp100 juta.
"Anggaran pelaksanaan Rp 600 juta selama 10 hari yang diberikan kepada EO dan KKT sebesar Rp100 juta," kata Murlin.
Murlin menambahkan, bahwa konsep festival seperti yang telah sudah akan menampilkan corak kas budaya Bengkulu. Kemudian penyelenggara EO akan menyediakan fasilitas bagi penyadang distabilitas dan anak panti asuhan.
"Masalah sampah juga lebih terkodinir dengan menggunakan jasa EO yang terdiri dari petugas dari berbagai dan relawan," terang Murlin.