KEPAHIANG, KORANRB.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang mengklaim fasilitas pendidikan yakni penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah-sekolah sudah relatif merata.
Karena hal ini pula, Kepala Disdikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM menilai alasan memilih sekolah hanya atas dasar lengkap tidaknya sarana dan fasilitas penunjang tak tepat.
Terlebih, fasilitas pendidikan sekolah di bawah naungan Dikbud Kabupaten Kepahiang secara bertahap semakin membaik.
Terlebih hampir setiap tahun, akan ada penambahan sarana dan prasarana penunjang pendidikan di sekolah.
BACA JUGA:Tarif PBB-P2 di Kabupaten Lebong Naik Jadi 0,2 Persen, Sosialisasi Minim
Seperti tahun ini, ada beberapa sekolah yang kebagian mendapatkan tambahan sarana dan prasarana penunjang pendidikan.
"Kalau alasannya sekolah A fasilitasnya lebih lengkap, sudah tak bisa dijadikan alasan.
Karena saat ini, semua fasilitas sekolah di Kabupaten Kepahiang ini bisa dikatakan sudah merata," klaim Nining.
Terkait masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang juga tengah dijalankan sekolah-sekolah di Kabupaten Kepahiang saat ini, persoalan pilah-pilih sekolah juga terjadi.
BACA JUGA:Di Kabupaten Lebong Ada 16.398 HPR, Terbanyak Anjing
Rata-rata para orang tua ingin menyekolahkan anak-anaknya di sekolah favorit, yang dianggap memiliki kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pendidikan lebih ketimbang sekolah lain.
Para orangtua akan tetap semaksimal mungkin berjuang menempatkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah favorit, yang pastinya akan banyak peminatnya.
Di sini celah tersebut tercipta. Imbasnya, sekolah-sekolah pinggiran yang memang bergantung pada pemberlakukan jalur zonasi akan selalu terpinggirkan dengan jumlah murid seadanya.
Di sini, ia menegaskan jalur zonasi menjadi syarat utama dalam pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2024/2025.
BACA JUGA:Bisa Mangsa Panda! Berikut 6 Fakta Unik Musang Berleher Kuning, Hewan yang Tangguh