SELUMA. HARIANRAKYATBENGKULU.BACAKORAN.CO - Musim kemarau yang cukup panjang telah melanda kawasan Provinsi Bengkulu lebih kurang empat bulan terakhir, juga dirasakan di Kabupaten Seluma.
Dampak dari kemarau tersebut tidak hanya membuat suhu udara meningkat dan memicu terjadinya kebakaran lahan kering, namun juga menyebabkan kekeringan dan kekurangan air bersih di beberapa wilayah di Kabupaten Seluma. BACA JUGA:Bupati: ASN Pelayan Masyarakat Hal inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk mengambil kesempatan usaha dadakan. Seperti usaha penyedia jasa angkut air bersih. Biasanya air yang dijual tersebut berasal dari air irigasi besar dekat bendungan Seluma yang berada di Kelurahan Lubuk Kebur yang memang kondisinya sangat jernih dan saat ini belum sampai kekeringan. BACA JUGA:Catat ! Ini Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Lisun (46) warga Kelurahan Lubuk Lintang menjadi salah satu warga yang saat ini menekuni usaha jual atau menerima pesanan air bersih. Dikatakannya bahwa bisnis ini merupakan pendapatan terbesarnya disaat musim kemarau, karena ada banyak sekali rumah yang sumurnya dilanda kekeringan sehingga mau tidak mau selain menggali sumur lebih dalam, solusinya yaitu menyewa jasa angkutan air yang dikelola dirinya. “Ini dadakan saya buat melihat kebutuhan masyarakat. Karena saat ini sumur-sumur warga sudah kering. Saya menawarkan jasa memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,” katanya. BACA JUGA : BACA JUGA:Capaian PAD Rp 7,2 Miliar Lisun bahkan mengaku saat ini sudah banyak pelanggan yang memesan jasa mereka setiap harinya. Mulai dari warga biasa hingga rumah dinas para pejabat Pemkab Seluma juga menggunakan jasanya untuk mendapatkan pasokan bersih. Tidak heran bahwa Lisun mengklaim dirinya pernah mengantarkan 15.000 liter air dalam seharinya. BACA JUGA:Dispora Mediasi Dana Hibah KNPI Rp 300 Juta "Saya termasuk pelopor pertama yang memiliki ide untuk menyediakan jasa angkut air sejak 2014 lalu, namun permintaan air biasanya meningkat saat musim kemarau seperti ini, bisa hingga 15 kali angkutan dengan jumlah per angkutan 1.000 liter air," jelasnya. Yang yang ditetapkan Lisun bervariasi mulai dari terendah Rp 50 ribu tergantung dari jarak dan jumlah yang dibutuhkan. Saat ini pelanggannya terbanyak yang memesan air darinya ada di kelurahan Selebar, Sembayat, Tais, Napal, Talang Saling, Talang Dantuk dan Bunga Mas. "Saya sudah menekuni usaha ini sejak 2014, setiap kemarau saya menjual air. Saat ini memang jumlah pesanan agak lebih banyak dari musim kemarau sebelumnya," ujarnya. BACA JUGA:Jokowi: Tugas Orang Tua Hanya Mendoakan dan Merestui Peluang bisnis ini cukup menggiur, karena Lisun dan rekan rekan sejawatnya hanya perlu membawa toren pengakut berkapasitas 1000 liter dengan mesin penyedot air. "Akan tetapi kami tidak menyarankan air ini dikonsumsi sebagai air minum, lebih baik untuk digunakan sebagai air tambahan untuk mencuci dan sebagainya," jelasnya. BACA JUGA:Tersedia 9.500 Keping Blanko e-KTP di Dukcapil BU Untuk diketahui, sudah hampir empat bulan lamanya warga Kabupaten Seluma kesulitan mengakses air bersih, diduga hal ini terjadi akibat musim kemarau yang melanda Kabupaten Seluma dan sekitarnya. Selain menggunakan jasa pengangkut air, hingga saat ini ratusan masyarakat Seluma kebanyakan memilih untuk mendatangi irigasi Bendungan Seluma untuk beraktivitas mandi cuci dan kukus (MCK) di pagi dan sore hari. Namun tidak sedikit pula yang memilih untuk menggunakan jasa pengangkut air yang bersumber dari irigasi tersebut. (zzz)
Kategori :