Muhar mengalami dua luka tembak di bagian paha kirinya, sedangkan Bemo mengalami luka tembak di bagian tangan.
Kepala Desa Pasar Sebelat Zamhari membenarkan wrganya Bemo bersama Muhar tersbeut menjadi korban luka tembak.
Namun ia belum mengetahui persis apa yang menjadi penyebab korban luka tembak tersbeut, termasuk apakah penembakan tersebut dilakukan oleh oknum aparat yang bertugas pengamanan di PT Agricinal.
“Memang ada warga kami dan warga Desa Ralang Arah yang menjadi korban, saat ini sudah dibawa ke RS Lagita Ketahun,” terangnya.
BACA JUGA:Bus Sriwijaya dari Bengkulu Terguling di Pesisir Barat, Bawa 32 Penumpang
BACA JUGA:Bus Jurusan Bengkulu - Lampung Kecelakaan di Pesisir Barat, Bawa 32 Penumpang, Diduga Rem Blong
Ia juga belum mengetahui persis permasalahan yang muncul tersebut.
Namun diakuinya memang kerap terjadi perselisihan antara petugas pengamanan dengan masyarakat terkait dengan panen buah kelapa sawit.
“Memang ering terjaid perselisihan, namun apakah perselisihan tersebut menyebabkan terjadi penembakan kami juga belum mengetahui jelas,” terangnya.
Perselisihan ini terkait dengan sengketa lahan antara masyarakat dengan PT Agricinal yang memang sudah berlarut-larut.
BACA JUGA:Jangan Dekat-dekat! Berikut 7 Alasan Angsa adalah Hewan yang Berbahaya
BACA JUGA:Daftar Harga Sembako dan Sayurandi Kota Bengkulu Hari Ini
Terutama lahan di pinggiran sungai yang disebut warga masuk dalam kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah dilepaskan oleh perusahaan.
“Memang permassalahan itu sampai saa tini belum juga tuntas, itu yang biasanya menjadi sumber perselisihan,” terangnya.
Sementara itu, untuk pengamanan di lokasi perusahaan memang menggunakan personel dari Kepolisian atau Sat Brimob.
Bahkan beebrapa kali terjadi konflik antara masyarakat dengan petugas pengamanan tersebut.