Dalam sambutan ketua pelaksana, dr. Rizkianti Anggraii, M.K.K menyatakan bahwa untuk kegiatan sirkumsisi ini melibatkan kerjasama dengan alumni FKIK UNIB dari berbagai angkatan.
Kegiatan sirkumsisi ini juga dihadiri oleh 33 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Bengkulu.
Dalam kutipannya, dr. Rizkianti Anggraii, M.K.K menyampaikan bahwa kegiatan sirkumsisi mengunakan teknik yang meminimalisir perdarahan, rasa nyeri, dan waktu pelaksanaan yang efektif dengan estimasi 3 jam untuk keseluruhan peserta.
Rangkaian kegiatan ketiga adalah penyuluhan kesehatan tentang perawatan luka post sirkumsisi yang disampaikan oleh tim baksos yaitu Ketua tim bakti sosial, dr. Lala Foresta Valentine Gunasari, M.Biomed dan dr. Putri Santri.
BACA JUGA:73 Karyawan PT Agra Sawitindo Mulai Mogok Kerja, Ini Pemicunya
Pesertanya adalah orang tua peserta sirkumsisi yang disampaikan sebelum kegiatan sirkumsisi dimulai.
FKIK Unib juga bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Provinsi Bengkulu menyelenggarakan kegiatan bakti sosial donor darah.
Donor darah sendiri merupakan kegiatan pendonoran darah secara sukarela, tidak hanya menguntungkan dan menyelamatkan penerima darah saja, namun juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor.
Menurut Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Provinsi Bengkulu, dr. Tari Nasawida bahwa Kegiatan donor darah ini diikuti oleh civitas akademika Universitas Bengkulu dan masyarakat umum.
Ada 30 pendaftar namun peserta yang lolos skrining dan dapat menjadi pendonor sebanyak 22 orang.
Darah yang terkumpul sebanyak 22 kantong tersebut selanjutnya akan dilakukan pengecekan dan didistribusikan oleh pihak PMI.