2 . Kampung Wadon (Kampung Wanita)
Kampung Wadon Ngawi merupakan sebuah desa di Jawa Timur yang menjadi pusat perhatian karena mayoritas penduduknya adalah perempuan yang ditinggal suami mereka yang bekerja di luar negeri.
Fenomena ini menjadikan kampung ini unik karena membalik tradisi umum di mana biasanya laki-laki yang pergi merantau.
BACA JUGA: Harga Biji Kopi Tembus Rp70 Ribu/Kilogram
BACA JUGA:Nobar Film Lafran di XXI Bengkulu, Penonton Tembus 2 Ribu Orang
Keberadaan Kampung Wadon Ngawi menggambarkan dinamika sosial dan ekonomi yang unik di pedesaan Jawa Timur.
Para perempuan di desa ini tidak hanya mengelola rumah tangga tetapi juga memimpin berbagai inisiatif ekonomi lokal untuk menghidupkan desa mereka.
Mereka terlibat dalam berbagai usaha seperti pertanian, kerajinan tangan, dan usaha mikro lainnya untuk menghasilkan pendapatan keluarga.
Kampung Wadon Ngawi juga menunjukkan bagaimana perempuan mampu mengatasi tantangan ekonomi dan sosial dengan kekuatan komunitas dan solidaritas yang kuat.
BACA JUGA:Diduga Banyak Perumahan di Kota Bengkulu Tidak Dilengkapi Fasum dan Fasos
BACA JUGA:Kedalaman Cuma 4 Meter, Alur Pelabuhan Pelindo Bengkulu Segera Dikeruk
Mereka membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi tulang punggung keluarga dan memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi lokal.
Keberadaan kampung ini mendorong perhatian terhadap isu-isu gender dan pemberdayaan perempuan di kawasan pedesaan, serta menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh komunitas perempuan dalam merespons perubahan sosial dan ekonomi.
3 . Kampung Janda
Kampung Janda di Purbalingga adalah sebuah kawasan yang dikenal karena mayoritas penduduknya adalah perempuan yang telah kehilangan suami mereka.
Nama Kampung Janda tidak bermaksud merendahkan, melainkan menggambarkan realitas sosial unik di mana banyak wanita di desa ini menjadi kepala rumah tangga setelah ditinggal suami yang meninggal atau merantau untuk bekerja.