LEBONG, KORANRB.ID – Tanggul Dam Sambo, yang berada di Desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, kerap kali jebol saat debit air tinggi ketika musim hujan.
Untuk mengantisipasi terjadinya jebol saat memasuki musim hujan nanti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, melakukan normalisasi aliran sungai Dam Sabo.
Normalisasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengerukan aliran sungai Dam Sabo dan membangun tepian sungai dengan bebatuan.
Sehingga, saat memasuki musim hujan debit air bis terkontrol dan tidak membanjiri persawahan warga yang berada di dekat aliran sungai tersebut.
BACA JUGA:1.407 Anak di Bengkulu Tengah Belum Memiliki Akta Kelahiran
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Rengki Anggara menjelaskan, pengurukan aliran sungai dilakukan saat musim kemarau, karena debit air terbilang kecil sehingga mempermudah pekerjaan.
“Normalisasi aliran sungai ini, dalam rangka mengantisipasi saat musim hujan tiba,” kata Rengki, Minggu, 11 Agustus 2024.
Diterangkan Rengki, tanggul Dam Sabo memang sudah kerap kali jebol setiap debit air tinggi saat memasuki musim penghujan.
Sehingga, di tahun ini pihaknya mengambil langkah antisipasi dengan cara melakukan normalisasi aliran sungai saat debit air menyusut di musim kemarau.
BACA JUGA:Kemendagri Perintahkan Pemkab Lebong Cabut Gugatan Tapal Batas di MK
“Jadi saat masuk musim hujan, kita hanya melakukan pemantauan debit air,” ucapnya.
Pekerjaan normalisasi aliran sungai di Dam Sabo sudah dilaksanakan sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 hingga 19 Agustus mendatang.
“Sudah kita laksankan sejak kemarin (Sabtu, red) hingga 10 hari kedapan,” sebutnya.
Dalam pekerjaan normalisasi aliran sungai di Dam Sabo tersebut, BPBD Lebong meminjam alat berat dari PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE). Karena, Pemkab Lebong sendiri belum memiliki alat berat.
“Kita mendapatkan pinjaman alat berat dari PT. PGE, dan Allhamdulial normalisasi sudah kita laksanakan," tutupnya.